Sri Aji Kresna Kepakisan, Penguasa Bali yang Dikendalikan oleh Majapahit

Senin, 19 Desember 2022 - 08:32 WIB
loading...
A A A
Selain itu ada Arya Temunggung mengambil tempat di Petemon; Arya Kutawaringinbertempat tinggal di Toya Anyar Kelungkung; Arya Belentong mengambil tempat di Pacung; Arya Sentongmengambil tempat di Carangsari; Kriyan Punta mengambil tempat di Mambal; Arya Jerudeh mengambil tempat di Tamukti; dan Arya Sura Wang Bang asal Lasem mengambil tempat di Sukahet.



Selanjutnya ada Arya Wang Bang asal Mataram tidak berdiam di mana-mana; Arya Melel Cengkrongmengambil tempat di Jembrana; Arya Pamacekan mengambil tempat di Bondalem; serta Sang Tri Wesya, yakni Si Tan Kober di Pacung, Si Tan Kawur di Abiansemal, dan Si Tanmundur di Cegahan.

Sri Kresna Kepakisan, diduga menjadi penganut sekte Waisnawa, dari Sub Sekte Bhagawata. Hal ini dikaitkan dengan nama Kresna yang dipergunakannya. Kondisi ini juga dapat dilihat dari Bujangga Waisnawa yang mengelilinginya.

Kehidupan berkesenian di masa kepemimpinnan Sri Kresna Kepakisan, juga berkembang dengan baik sebagai kelanjutan dari seni budaya yang telah ada sejak zaman Kerajaan Bali Kuno pada abad 10-14 Masehi.

Kala itu, masyarakat di Kerajaan Bali telah mengenal kesenian Lakon Topeng, yang pada zaman Kerajaan Bali Kuno disebut Pertapukan. Selain itu, juga berkembang seni pertunjukan berupa wayang. Dalam prasasti Bali Kuno, juga disebutkan masyarakat sudah mengenal seni tabuh dan tiup, baik itu gamelan, kendang, maupun seruling.

Pada masa Samprangan, masyarakat Bali juga telah mengenal beberapa kitab kesusastraan. Kitab-kitab sastra ini, memiliki fungsi sebagai penuntut kejiwaan masyarakat, agar mereka mampu berbuat sesuai ajaran-ajaran agama. Sejumlah karya sastra yang dikenal di masa Samprangan, antara lain Calonarang, Bharatayuddha, Ramayana, Arjuna Wiwaha, serta kitab sastra lainnya.

Masa kepemimpinan Sri Kresna Kepakisan berakhir pada tahun 1373 M atau 1295 Isaka. Banyak yang percaya Sri Kresna Kepakisan muksa. Kepemimpinan Kerajaan Bali di bawah kendali Majapahit, akhirnya digantikan putra tertua Sri Kresna Kepakisan, yakni Dalem Wayan, dan saat menjadi raja memiliki gelar Dalem Sri Agra Samprangan.

Sumber:
- kebudayaan.kemdikbud.go.id
- gelgel.desa.id
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)