Begini Rangkaian Akad Nikah Kaesang-Erina Adat Jogjakarta dan Maknanya

Rabu, 07 Desember 2022 - 00:15 WIB
loading...
A A A
Setelah prosesi inti itu baru dilanjutkan upacara adat Jogjakarta, yakni panggih temanten atau mempertemukan kedua pengantin. Sebelum dipertemukan, mempelai perempuan akan menaiki kereta kencana dari Lobi Hotel Royal Ambarrukmo menuju ke Kuncungan Pendopom

"Upacara ini mengikuti tata cara Kraton Jogjakarta. Meskipun, ada sejumlah modifikasi dalam prosesinya karena masyarakat biasa,"tambahnya.

Dia menuturkan, proses itu dimulai dengan penyerahan pisang sanggan (barang antaran) yang dilakukan mempelai perempuan. Hal ini mendasarkan pada pihak perempuan yang memiliki hajat dan sesuai dengan petunjuk dari pihak Keraton Jogjakarta.

Tentu ini berbeda dengan adat Jawa pada umumnya di mana penyerahan pisang sanggan dilakukan mempelai laki-laki. Pisang sanggan ini diserahkan sebagai simbol permohanan agar kedua mempelai dipertemukan. “Pak Jokowi akan berada di posisi tamu (duduknya) sebelah kiri pengantin,'terang dia.

Kemudian upacara tersebut mereka kembalikan dengan rekonstruksi pada sumber aslinya di Kraton Jogjakarta karena ada upacara berjudul upacara panggih Jogjakarta. Diserahkan dari pihak putri sebagai simbol peraga mohon pengantin putri dengan pengantin putra dipertemukan.

Nantinya Erina akan didampingi ibu Gudono. Usai penyerahan pisang sanggan dilanjutkan penyerahan kembar mayang. Kembar mayang ini sebagai tanda pernikahan gadis dengan perjaka.



Ada yang membedakan antara pengantin Jogjakarta dengan Surakarta. Di mana jika pengantin Jogjakarta kembar mayangnya ketemu kemudian keluar semuanya. Kalau upacara panggih Surakarta upacara kembar mayang putri masuk kemudian pengantin putra diterima masuk baru panggih. "Setelah itu kedua mempelai berdampingan,” terang dia.

Upacara kemudian dilanjutkan dengan saling melempar gantal atau daun sirih digulung dan diikat dengan benang putih. Pelemparan dilakukan 7 kali dengan diawali dan diakhir dari lemparan pengantin laki-laki.

“Kakung kang miwiti, kakung kang mungkasi (lelaki yang memulai dan lelaki yang mengakhiri),"ujar dia
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4178 seconds (0.1#10.140)