Kisah Pangeran Diponegoro Bentrok dengan Pejabat Belanda Bergaya Hidup Buruk dan Hedonis
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pangeran Diponegoro konon sering jengkel dan marah dengan pejabat Belanda yang memiliki gaya hidup buruk seperti minum minuman keras (miras) dan hedonis ala Eropa.
Pangeran dari Keraton Yogyakarta ini berseberangan dengan para pejabat Belanda seperti Nahuys Van Burgst, Rijck Van Prehn, hingga Johannes Wilhelmus Winter.
Kejengkelan Diponegoro bertambah saat pejabat Belanda itu konon beberapa kali menerima uang suap dari sejumlah orang di Keraton Yogyakarta, demi menjanjikan beberapa jabatan strategis di keraton.
Hal ini juga konon membuat Pangeran Diponegoro kurang begitu menyukai mereka. Kalaupun tidak terlibat kasus korupsi, perilaku sosial para pejabat Belanda itu pun jauh dari yang diharapkan.
Dalam acara makan malam di Surakarta, Nahuys bisa saja membuat tamu-tamunya tertawa-tawa gembira, tetapi sang pangeran pernah bertanya apakah memang ini yang sesungguhnya diharapkan orang-orang Jawa pribumi kelas atas dalam pergaulan sosial mereka dengan orang Eropa.
Dalam buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro: 1785 - 1855" yang ditulis Peter Carey mengisahkan para pejabat Belanda itu juga banyak melakukan skandal seks.
Perilaku ini tentu mengejutkan dan membuat marah orang-orang Jawa kala itu, termasuk sang Pangeran Diponegoro.
Pangeran dari Keraton Yogyakarta ini berseberangan dengan para pejabat Belanda seperti Nahuys Van Burgst, Rijck Van Prehn, hingga Johannes Wilhelmus Winter.
Kejengkelan Diponegoro bertambah saat pejabat Belanda itu konon beberapa kali menerima uang suap dari sejumlah orang di Keraton Yogyakarta, demi menjanjikan beberapa jabatan strategis di keraton.
Hal ini juga konon membuat Pangeran Diponegoro kurang begitu menyukai mereka. Kalaupun tidak terlibat kasus korupsi, perilaku sosial para pejabat Belanda itu pun jauh dari yang diharapkan.
Dalam acara makan malam di Surakarta, Nahuys bisa saja membuat tamu-tamunya tertawa-tawa gembira, tetapi sang pangeran pernah bertanya apakah memang ini yang sesungguhnya diharapkan orang-orang Jawa pribumi kelas atas dalam pergaulan sosial mereka dengan orang Eropa.
Dalam buku "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro: 1785 - 1855" yang ditulis Peter Carey mengisahkan para pejabat Belanda itu juga banyak melakukan skandal seks.
Perilaku ini tentu mengejutkan dan membuat marah orang-orang Jawa kala itu, termasuk sang Pangeran Diponegoro.