Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Pelaku Pakai Jaket Ojol dan Sempat Keliling Perumahan

Sabtu, 12 November 2022 - 10:38 WIB
loading...
Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Pelaku Pakai Jaket Ojol dan Sempat Keliling Perumahan
Petugas melakukan oleh TKP pembunuhan mahasiswa Unpad, Corrida Athoriq Muhammad Bagja di Kompleks Perumahan Gading Tutuka Residen, Cangkuang, Kabupaten Bandung. Foto/iNews TV/Erick Fahrizal
A A A
BANDUNG - Pembunuhan mahasiswa Unpad, Corrida Athoriq Muhammad Bagja di Kompleks Perumahan Gading Tutuka Residen, Cangkuang, Kabupaten Bandung menggemparkan warga.

Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Unpad: Pelaku Pakai Jaket Ojol dan Sempat Keliling Perumahan

Petugas mengevakuasi jasadmahasiswa Unpad, Corrida Athoriq Muhammad Bagja yang dibunuh di Kompleks Perumahan Gading Tutuka Residen, Cangkuang, Kabupaten Bandung. Foto/iNews TV/Erick Fahrizal

Mahasiswa angkatan 2018 itu tewas usai ditusuk oleh seorang pria, Jumat (11/11/2022). Pelaku pembunuhan yang diketahui merupakan teman korban saat kejadian mengenakan jaket ojek online (ojol).


Kronologi kejadian berawal saat kedatangan pelaku naik sepeda motor ke kompleks Perumahan Gading Tutuka Residen. Pelaku diketahui sempat mondar-mandir keliling kompleks perumahan sebelum melakukan pembunuhan.

Selanjutnya pelaku berhenti di rumah korban. Tersangka masuk ke rumah korban melalui pintu dapur. Namun, ternyata aksi pelaku dipergoki oleh korban.

Pelaku yang membawa sebilah pisau menusuk korban di perut, dada, punggung, dan lengan. Setelah menusuk korban, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Pelaku saat kabur usai menikam korban terekam kamera pengawas CCTV.



"Saksi, ibu-ibu melihat pelaku mondar-mandir menggunakan sepeda motor dan mengenakan jaket ojol," kata Wakasatreskrim Polresta Bandung AKP Joko Prihatin, dikutip Sabtu (12/11/2022).

Dari lokasi kejadian, ujar AKP Joko Prihatin, petugas mengamankan sebilah pisau dan kain berlumuran darah. "Kasus ini dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Bandung," ujar AKP Joko Prihatin.

Sebelumnya, Corrida Athoriq Muhammad Bagja, ditemukan tewas di rumahnya Kompleks Gading Tutuka Residen 2 dengan sejumlah luka tusuk di perut, dada, punggung, dan lengan sekitar pukul 09.00 WIB.

Tetangga korban Subekti (62), mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Kemudian, Subekti mendatangi ke lokasi dan sempat melihat pelaku keluar dari rumah korban memakai jaket ojek online (ojol) dan melarikan diri.

Setelah melihat pelaku melarikan diri, Subekti masuk ke rumah dan mendapati Corrida Athoriq Muhammad Bagja sudah tergeletak di lantai ruang tamu dengan bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.

Sementara itu, pihak keluarga tak menyangka jika Corrida Athoriq Muhammad Bagja meninggal dengan cara tragis. Sebab selama ini keluarga mengenal Corrida sebagai anak yang baik dan taat.

Ayah Corrida Athoriq Muhammad Bagja, Agus Barkah, menyebut pelaku pembunuhan merupakan teman anaknya. Bahkan ia menjelaskan jika pelaku pernah bertamu ke rumah.

"Pelaku pernah ke rumah, mereka temenan," kata Agus Barkah, usai memakamkan Corrida Athoriq Muhammad Bagja.



Agus Barkah menuturkan dirinya terakhir bertemu dan dengan anaknya tiga hari yang lalu, saat ia mendapat menjadi koordinator Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV 2022, di Cabang Olahraga (Cabor) Loncat Indah.

"(Bertemu) tiga hari lalu, menginap dengan anak saya di hotel dekat UPI Bandung saat saya ditugasi menjadi Koordinator Porprov Jabar," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, ia sempat berbincang mengenai kondisi dan proses skripsi Corrida Athoriq Muhammad Bagja. Agus Barkah juga sempat menawari anaknya itu untuk bergabung dalam kepanitiaan, agar ia memiliki teman baru.

"Athoriq bilang tidak mau (bergabung), tadinya biar dia melupakan si tersangka itu, supaya dia juga punya teman baru," ucapnya.

Menurut Agus Barkah, ia merasa tidak sreg jika anaknya tersebut berteman dengan tersangka. Bahkan pada dua bulan yang lalu anaknya itu mengaku sudah tidak lagi berteman dengan pelaku.

"Saya bilang alhamdulillah, karena saya dari awal sudah tidak berkenan mereka berteman. Ada hal-hal yang menurut saya ganjil, membuat saya khawatir, meski memang tidak bisa saya secara frontal memisahkan agar Athoriq tidak berteman dengannya," ungkapnya.

Agus Barkah sendiri tidak merinci apa yang membuatnya tidak nyaman jika Athoriq berteman dengan pelaku. Namun dia menyatakan bersyukur jika pelaku saat ini telah tertangkap.

"Diadili seadil-adilnya, alhamdulillah sudah ditangkap, sudah diamankan. Karena pasalnya cukup berat, memang itu (pembunuhan) tampak sudah direncanakan," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)