Akhir Tragis Raja Jayanegara Penguasa Majapahit, Dibunuh Abdi Dalem karena Lecehkan Istri Orang

Jum'at, 04 November 2022 - 08:33 WIB
loading...
Akhir Tragis Raja Jayanegara...
Lukisan Raja Jayanegara dan salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Jayanegara tewas dibunuh abdi dalemnya karena lecehkan istri orang. Foto: SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAYANEGARA naik takhta menggantikan ayahnya Raden Wijaya sebagai raja Majapahit di usia yang masih sangat belia yakni 15 tahun. Sayangnya, hidupnya berakhir tragis di tangan abdi dalemnya sendiri, Ra Tanca.

Ternyata banyak orang di Majapahit yang tidak senang dengan naiknya Jayanegara menjadi raja. Salah satu penyebabnya adalah karena dia berdarah campuran, Jawa dan Melayu, bukan turunan murni dari Kertanagara, raja terakhir Singhasari sebelum Majapahit berdiri.

Jayanegara adalah putra sulung Raden Wijaya dengan Dara Petak putri Kerajaan Dharmasraya dari Melayu. Sedangkan dua saudara Jayanegara yakni, Tribhuwanatunggadewi dan Dyah Wiyat Uri Rajadewi adalah anak Raden Wijaya dengan Gayatri Rajapatni. Kedua putri Gayatri tersebut masing-masing menjadi penguasa daerah Kahuripan dan Daha. Saat itu suasana Kerajaan Majapahit masih kacau.



Di bawah kekuasaan Jayanegara, Majapahit kala itu terkenal sebagai masa pergolakan karena banyak pemberontakan. Bahkan raja harus mengungsi untuk menjaga keselamatan. Adalah seorang tokoh mahapatih Majapahit yang bermulut culas, suka mengadu domba bahkan menghasut raja. Akibatnya, banyak rekan seperjuangan Raden Wijaya yang memberontak akibat tidak puas dengan kebijakan raja.

Mereka yang memberontak tergabung dalam Dharmaputra, sebuah jabatan yang dibentuk oleh Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit. Dharmaputra beranggotakan tujuh orang, antara lain, Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Mereka pun tewas dalam pemberontakan.

Ra Tanca adalah satu-satunya Dharmaputra yang masih hidup setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti tahun 1319. Ra Tanca salah satu dari 7 Pejabat Dharmaputra yang berprofesi sebagai tabib Istana menyimpan dendam dalam-dalam terhadap Jayanegara.

Dalam Serat Pararaton disebutkan bahwa dendamnya pada Jayanegara muncul selepas istrinya diperlakukan tidak senonoh oleh raja. Ia juga masih menyimpan dendam terhadap kematian teman-teman seperjuangannya di Dharmaputra.



Sembilan tahun pascaperistiwa Kuti, putri Tribuanarunggadewi dan Rajadewi Maharajasa yang merupakan dua putri keturunan Raja Kertanegara, tidak diizinkan menikah oleh Raja Jayanegara. Alasannya karena keduanya hendak dikawini oleh Jayanegara. Tindakan tak senonoh itu diterima kedua putri Kertanegara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)