Ketua Gugus Tugas Papua UGM Beri Apresiasi dan Dukung Bang JO Berdayakan Mama Papua
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM) Gabriel Lele mendukung Korem 172/PWY di Distrik Abepura yang melakukan pemberdayaan ekonomi dan pendampingan usaha mama Papua.
Kegiatan yang diinisiasi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring yang kerap disapa Bang Jo ini bertujuan agar usaha mama-mama Papua bisa lebih berkembang dan lebih maju dari sebelumnya.
"Ini bisa dijadikan model pendekatan TNI-Polri untuk ikut mentransformasi peran dan wajah aparat yang lebih bersahabat dan melayani," kata Gabriel dalam pernyataannya dikutip Sabtu (15/10/2022).
Untuk konteks Papua, sambung Gabriel, pendekatan ini sangat penting mengingat adanya tingkat distrust yang tinggi terhadap aparat.
"Mama-mama Papua butuh peningkatan keterampilan, modal usaha, juga kesempatan usaha. Kalau harus bersaing dengan pelaku usaha luar jelas tidak mampu," katanya.
"Karenanya butuh pendampingan yang terus menerus. Yang paling penting adalah mengubah etos atau budaya kerja. Dengan memiliki usaha sendiri, minimal mama-mama Papua bisa menopang kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Menurut Gabriel, pendampingan dibutuhkan keberlanjutan sampai usaha mereka berhasil.
"Diversifikasi usaha juga penting dilakukan agar tidak muncul persaingan yang tidak sehat antarmereka," saran Gabriel.
Kegiatan yang diinisiasi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring yang kerap disapa Bang Jo ini bertujuan agar usaha mama-mama Papua bisa lebih berkembang dan lebih maju dari sebelumnya.
Baca Juga
"Ini bisa dijadikan model pendekatan TNI-Polri untuk ikut mentransformasi peran dan wajah aparat yang lebih bersahabat dan melayani," kata Gabriel dalam pernyataannya dikutip Sabtu (15/10/2022).
Untuk konteks Papua, sambung Gabriel, pendekatan ini sangat penting mengingat adanya tingkat distrust yang tinggi terhadap aparat.
"Mama-mama Papua butuh peningkatan keterampilan, modal usaha, juga kesempatan usaha. Kalau harus bersaing dengan pelaku usaha luar jelas tidak mampu," katanya.
"Karenanya butuh pendampingan yang terus menerus. Yang paling penting adalah mengubah etos atau budaya kerja. Dengan memiliki usaha sendiri, minimal mama-mama Papua bisa menopang kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Gabriel, pendampingan dibutuhkan keberlanjutan sampai usaha mereka berhasil.
"Diversifikasi usaha juga penting dilakukan agar tidak muncul persaingan yang tidak sehat antarmereka," saran Gabriel.