Kisah Cinta Terlarang Untung Surapati yang Menikahi Anak Komandan Militer VOC
loading...
A
A
A
Dikisahkan bahwa selama di penjara, Untung sering disiksa. Sejak ditahan dan disiksa, kebencian Untung terhadap tentara Belanda semakin kuat. Untung bertekad akan membalas segala perlakuan mereka terhadapnya. Baca juga: Untung Surapati, Sosok Budak yang Menggerakkan Teman Seperjuangannya Lawan Belanda
Selama ia ditahan, Suzanne ternyata tidak tinggal diam. Cintanya tetap membara. Atas pertolongan Suzanne yang dilakukan secara diam-diam, Untung berhasil lolos dari tahanan dan menjadi buronan tentara VOC. Selama menjadi bronan, Untung meluapkan kemarahannya dengan kerap membuat masalah di pinggiran Batavia. Sasarannya adalah aparat VOC.
Untung Surapati
Pada 1683, VOC menyerang Kesultanan Banten dan berhasil menangkap serta memenjarakan Sultan Ageng Tirtayasa di Batavia. Namun, putranya, Pangeran Purbaya, lolos dan lari ke Gunung Gede (dekat Bogor) untuk berlindung.
Dalam buku berjudul "Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah sampai Batavia" karya Uka Tjandrasasmita disebutkan bahwa Pangeran Purbaya bersedia menyerahkan diri, tetapi hanya mau dijemput oleh perwira VOC dari kalangan pribumi.
Mendengar tawaran ini, petinggi VOC mengingat sosok Untung yang sedang menjadi buronan. Untung kemudian ditawari pekerjaan, yaitu menjemput Pangeran Purbaya. Tawaran itu diterima Untung. Untung kemudian dilatih oleh militer VOC dan diberi pangkat letnan dalam tempo yang relatif singkat.
Setelah semuanya beres, Untung menuju ke Gunung Gede untuk menjemput Pangeran Purbaya. Namun dalam perjalanan, serdadu-serdadu Belanda pimpinan Vaandrig Kuffeler memperlakukan Untung.Kuffeler tidak mengakui Untung sebagai perwira bahkan mengancam akan menjebloskannya ke penjara.
Karena terus dihina, Untung dan pasukannya melawan dan menghancurkan pasukan Kuffeler. Tidak kurang 20 orang Belanda tewas dalam pertikaian itu. Pangeran Purbaya akhirnya menyerahkan diri kepada VOC.
Usai insiden itu pasukan Untung dikejar tentara VOC di bawah pimpinan Jacob Couper. Di Desa Rajapolah, Tasikmalaya pasukan Untung bertempur dengan pasukan Jacob. Untung kehilangan beberapa orang anak buahnya. Namun, kerugian di pihak Couper juga tak kalah sedikit, bahkan lebih parah. Untung kembali menjadi buronan aparat kolonial.
Untung berniat singgah ke Cirebon untuk bertemu sultan Cirebon karena Kesultanan Cirebon berhubungan baik dengan Mataram. Namun, kedatangan Untung ternyata tidak disukai oleh anak angkat sultan yang bernama Raden Surapati.
Surapati dikenal sebagai sosok pangeran yang sombong. Ia mencegah rombongan Untung masuk ke istana hingga terjadi pertempuran. Kericuhan itu baru mereda setelah Sultan Cirebon mengatasinya.Sultan memutuskan Raden Surapati bersalah karena telah mencemarkan nama kerajaan.
Selama ia ditahan, Suzanne ternyata tidak tinggal diam. Cintanya tetap membara. Atas pertolongan Suzanne yang dilakukan secara diam-diam, Untung berhasil lolos dari tahanan dan menjadi buronan tentara VOC. Selama menjadi bronan, Untung meluapkan kemarahannya dengan kerap membuat masalah di pinggiran Batavia. Sasarannya adalah aparat VOC.
Untung Surapati
Pada 1683, VOC menyerang Kesultanan Banten dan berhasil menangkap serta memenjarakan Sultan Ageng Tirtayasa di Batavia. Namun, putranya, Pangeran Purbaya, lolos dan lari ke Gunung Gede (dekat Bogor) untuk berlindung.
Dalam buku berjudul "Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah sampai Batavia" karya Uka Tjandrasasmita disebutkan bahwa Pangeran Purbaya bersedia menyerahkan diri, tetapi hanya mau dijemput oleh perwira VOC dari kalangan pribumi.
Mendengar tawaran ini, petinggi VOC mengingat sosok Untung yang sedang menjadi buronan. Untung kemudian ditawari pekerjaan, yaitu menjemput Pangeran Purbaya. Tawaran itu diterima Untung. Untung kemudian dilatih oleh militer VOC dan diberi pangkat letnan dalam tempo yang relatif singkat.
Setelah semuanya beres, Untung menuju ke Gunung Gede untuk menjemput Pangeran Purbaya. Namun dalam perjalanan, serdadu-serdadu Belanda pimpinan Vaandrig Kuffeler memperlakukan Untung.Kuffeler tidak mengakui Untung sebagai perwira bahkan mengancam akan menjebloskannya ke penjara.
Karena terus dihina, Untung dan pasukannya melawan dan menghancurkan pasukan Kuffeler. Tidak kurang 20 orang Belanda tewas dalam pertikaian itu. Pangeran Purbaya akhirnya menyerahkan diri kepada VOC.
Usai insiden itu pasukan Untung dikejar tentara VOC di bawah pimpinan Jacob Couper. Di Desa Rajapolah, Tasikmalaya pasukan Untung bertempur dengan pasukan Jacob. Untung kehilangan beberapa orang anak buahnya. Namun, kerugian di pihak Couper juga tak kalah sedikit, bahkan lebih parah. Untung kembali menjadi buronan aparat kolonial.
Untung berniat singgah ke Cirebon untuk bertemu sultan Cirebon karena Kesultanan Cirebon berhubungan baik dengan Mataram. Namun, kedatangan Untung ternyata tidak disukai oleh anak angkat sultan yang bernama Raden Surapati.
Surapati dikenal sebagai sosok pangeran yang sombong. Ia mencegah rombongan Untung masuk ke istana hingga terjadi pertempuran. Kericuhan itu baru mereda setelah Sultan Cirebon mengatasinya.Sultan memutuskan Raden Surapati bersalah karena telah mencemarkan nama kerajaan.