Polisi Minta Laga Sore, Kampolnas: Operator Ngotot Main Malam

Selasa, 04 Oktober 2022 - 14:20 WIB
loading...
Polisi Minta Laga Sore, Kampolnas: Operator Ngotot Main Malam
Kompolnas menyebut Polres Malang sebenarnya sudah mengajukan jam kick-off Arema FC vs Persebaya digelar pada sore hari, namun ditolak oleh pihak operator. Foto/MPI
A A A
MALANG - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut Polres Malang sebenarnya sudah mengajukan jam kick-off Arema FC vs Persebaya digelar pada sore hari. Namun jam kick-off sore itu disebut ditolak oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1.

Pertandingan akhirnya digelar malam hari, Sabtu (1/10/2022) hingga akhirnya terjadi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang.

"Dapat konfirmasi kepastian dari Polres bahwa sudah mengantisipasi jauh-jauh hari sudah ngotot main sore hari," ucap Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto di Malang, Selasa (4/10/2022) siang.



Wahyurudhanto menyebut, Polres Malang bahkan telah mengirimkan surat ke Panpel Pelaksana (Panpel) pertandingan dan PT Liga Indonesia Baru pada 13 September 2022 jauh-jauh hari sebelum pertandingan berlangsung. Tapi surat yang disampaikan itu ditolak oleh PT LIB.

"Sudah ada analisa dari Intel Polres pertandingan ini punya potensi yang diwaspadai, berkirim surat ke Panpel tembusan ke Kapolda dan LIB diajukan siang hari, karena intelijen akan beresiko. Surat ini tidak direspons. Balasan 19 September oleh LIB bahwa minta tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan dicetak tebal," tuturnya.



Menurutnya, pertimbangan jadwal kick-off masih tetap karena telah terikat kontrak hak siar dan tetap dipastikan bermain pada Sabtu malam (1/10/2022) pukul 20.00 WIB.

"Pertimbangan bahwa sudah ada kontrak hak siar, ini menjadi pelajaran kita semua. Dan melihat secara objektif sudah ada langkah-langkah preventif," bebernya


Bahkan Kompolnas mencium indikasi pelanggaran adanya jumlah kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga berlangsung.

Mengingat dari pemaparan Bupati Malang kepadanya stadion seharusnya hanya mampu menampung 30.000 penonton, tapi dari pihak Panpel mencetak lebih dari 40.000 tiket. Hal inilah yang berefek pada petugas keamanan yang dikerahkan untuk mengamankan pertandingan.

"Anggota yang dikerahkan 2.000 orang. Anggota Polres Malang hanya 600 orang, sehingga yang 1.400 bantuan dari Polres lain, Brimob dan TNI. Jadi tidak bisa polisi disalahkan, ada Panpel dan Liga Indonesia," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4699 seconds (0.1#10.140)