Miris! Tak Punya Kelas, Puluhan Pelajar SDN Sungai Harapan Belajar di Teras Tanpa Alas
loading...
A
A
A
MUSI BANYUASIN - Cerita miris datang dari para pelajar di SD Negeri Sungai Harapan, di Dusun IV, Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin. Akibat tak memiliki ruang kelas, mereka terpaksa belajar di teras sekolah tanpa alas.
Kondisi memilukan ini, sudah dialami para pelajar SD Negeri Sungai Harapan, selama bertahun-tahun. Mereka tetap semangat mengikuti pelajaran di teras sekolah, dengan fasilitas seadanya.
Bahkan, sebelum mereka mengikuti proses belajar mengajar, terpaksa harus membersihkan debu yang mengotori lantai teras terlebih dulu, agar kegiatan belajar mengajar tetap nyaman. Mereka duduk berbaris di lantai yang terasa dingin.
Pelajar kelas dua SD Negeri Sungai Harapan, Ilham mengaku, setiap hari duduk di lantai untuk mengerjakan tugas-tugas pelajaran tanpa alas selama satu jam. "Kalau kelas satu sudah pulang, baru bisa masuk ke kelas yang ada bangkunya," ungkapnya.
Wakil Kepala SD Negeri Sungai Harapan, Saari mengaku, untuk ruang kelas dua saat ini memang belum ada gedung, kondisi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. "Kami sudah sering melaporkan ke dinas pendidikan, namun belum ada tanggapan," katanya.
Kondisi memilukan ini, sudah dialami para pelajar SD Negeri Sungai Harapan, selama bertahun-tahun. Mereka tetap semangat mengikuti pelajaran di teras sekolah, dengan fasilitas seadanya.
Bahkan, sebelum mereka mengikuti proses belajar mengajar, terpaksa harus membersihkan debu yang mengotori lantai teras terlebih dulu, agar kegiatan belajar mengajar tetap nyaman. Mereka duduk berbaris di lantai yang terasa dingin.
Pelajar kelas dua SD Negeri Sungai Harapan, Ilham mengaku, setiap hari duduk di lantai untuk mengerjakan tugas-tugas pelajaran tanpa alas selama satu jam. "Kalau kelas satu sudah pulang, baru bisa masuk ke kelas yang ada bangkunya," ungkapnya.
Wakil Kepala SD Negeri Sungai Harapan, Saari mengaku, untuk ruang kelas dua saat ini memang belum ada gedung, kondisi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. "Kami sudah sering melaporkan ke dinas pendidikan, namun belum ada tanggapan," katanya.
(eyt)