Rampogan Macan, Kisah Tradisi Gladiator di Tanah Jawa

Senin, 19 September 2022 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Pertarungan hidup mati antara seekor harimau melawan para gandek, dengan tombak terhunus hanya menjadi pertunjukan hiburan sekaligus pengiring upacara keagamaan. Harimau ditafsirkan ulang menjadi simbol baru. Tidak lagi dipandang sebagai entitas negatif yang harus dimusnahkan selamanya. Hal ini terkait erat dengan pelaksanaan Rampogan Macan yang selalu digelar jelang lebaran.

Harimau dapat diartikan sebagai sifat-sifat buruk manusiawi yang meskipun dilawan, tetapi hal tersebut akan tetap ada dalam lingkup kehidupan dunia. "Oleh karena itu setiap tahun setidaknya sekali, Rampog Macan diibaratkan sebagai proses untuk mensucikan keburukan-keburukan manusia," kata Dihan Amiluhur.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3649 seconds (0.1#10.140)