Kronologi Santri Albar Mahdi Tewas, Pihak Gontor Sampaikan Duka dan Permintaan Maaf

Rabu, 07 September 2022 - 20:33 WIB
loading...
Kronologi Santri Albar...
Jenazah Albar Mahdi saat tiba di kampung halamannya di Palembang disambut isak tangis keluarga. Atas insiden ini pihak Gontor telah menyampaikan duka dan permintaan maaf. Foto: iNewsTV/Era Neizma Widya
A A A
PALEMBANG - Kabar tewasnya Albar Mahdi , santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor , Ponorogo, Jawa Timur asal Palembang, langsung viral usai ibu korban Soimah curhat ke pengacara kondang, Hotman Paris.

Soimah menyampaikan anaknya diduga meninggal karena dianiaya. Soimah menjelaskan pada 22 Agustus pukul 06.45 WIB anaknya AM meninggal dunia. Namun dia baru mendapatkan kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB. Kemudian Soimah menduga putranya tewas karena dianiaya.



“Ibu Soimah terus menangis sambil mengatakan bahwa anaknya meninggal dunia karena dianiaya, dan ia tidak memiliki banyak uang agar bisa berangkat untuk membuat laporan polisi,” ungkap Hotman.



Berdasarkan informasi yang diperoleh Albar Mahdi tewas karena diduga dianiaya oleh rekannya. Peristiwa itu terjadi pada 22 Agustus.

Ponpes Gontor kemudian menyampaikan permintaan maaf dan menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Mereka berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Ponpes Modern Darussalam Gontor baru menyampaikan pernyataan resmi terkait kasus ini pada 5 September 2022.



Juru bicara Ponpes Modern Darussalam Gontor, buka suara mengapa mereka baru mengungkap kasus ini. “Saat sebelum masuk ke Gontor ortu atau bapak telah menandatangani surat penyerahan anak ke pondok. Ada poin kesanggupan salah satunya tidak membawa ke ranah hukum,” kata Ustaz Noor Syahid.

Namun, karena kasus ini sudah ramai dan orang tua Albar Mahdi yakni Siti Soimah sudah mengadu kepada pengacara kondang Hotman Paris, akhirnya mereka sepakat melapor polisi.

Noor Syahid kemudian menceritakan sebelum Albar Mahdi dinyatakan meninggal. Albar sebelumnya ditunjuk sebagai ketua perkemahan Kamis-Jumat pada 18-19 Agustus 2022. “Ponpes Modern Darussalam Gontor ketika itu mau melaksanakan perkemahan setiap Kamis-Jumat pada santri baru,” katanya.



Sebagai ketua pelaksana, korban barus mengumpulkan barang pinjaman dan disimpan di gudang pada Jumat dan Sabtu.

Pada Senin atau hari kejadian, akhirnya dilakukan pemeriksaan barang. Nahas, di sana terjadi peristiwa dugaan penganiayaan. “Kemungkinan terjadi di situ. Senin kejadiannya. Yang jelas Gontor berduka,” tandas Noor Syahid.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)