Dampak Pandemi COVID-19, Klaim JHT BPJAMSOSTEK Melonjak
loading...
A
A
A
Menurutnya, dengan memanfaatkan kanal online peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas tracking klaim untuk mengetahui perkembangan proses klaim yang sedang mereka ajukan. "Semoga dengan kita mematuhi aturan pemerintah, pandemi ini bisa segera berakhir dan ekonomi Indonesia dapat kembali seperti sedia kala," ucapnya.
Pelayan LAPAK ASIK yang diterakan saat masa pandemi ini, nantinya akan terus dikembangkan menjadi sebuah permodelan baru pelayanan BPJAMSOSTEK saat ini dan yang akan datang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarief mengungkapkan, saat ini BPJAMSOSTEK kembali menggelar kegiatan Pelatihan Program Vokasi Indonesia Bekerja. Pelatihan ini ditujukan untuk pekerja Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau habis masa kontrak kerjanya.
"Program vokasi ini tidak terkait dengan program pra kerja dari pemerintah. Kita fokus pada mereka yang ter-PHK, putus kontrak dan sudah punya kartu peserta," kata dia.
Manfaat pelatihan vokasi kepada seluruh pekerja di Indonesia ini cukup membantu. Sebab pelatihan ini bisa membuka kesempatan bagi para pekerja yang mengalami PHK untuk kembali bekerja ditempat lama atau tempat baru. Bahkan para peserta juga bisa membuka usaha mandiri sesuai modul pelatihan.
"Kita ditargetkan tahun ini oleh pemerintah sebanyak 25 ribu pekerja untuk vokasi. Nah bagi mereka yang belum punya kartu BPJAMSOSTEK segera mendaftar dan mungkin harus menunggu setahun untuk bisa ikut pelatihan," ungkap Krishna.
Untuk mewujudkan ekosistim vokasi, Krisna mengakui memang tidak mudah. Butuh peran serta masyarakat pemberi kerja dan pekerja yang putus kontrak, termasuk lembaga-lembaga pelatihan untuk berpartisipasi dalam pelatihan vokasi tersebut.
"Kami himbau pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan lainnya untuk berhubungan dengan kantor cabang kita untuk menyiapkan modul pelatihannya," tandasnya.
(Baca juga: Komplotan Perentas Nomor WA di Banyuwangi Gasak Uang Rp1,2 M )
Pelayan LAPAK ASIK yang diterakan saat masa pandemi ini, nantinya akan terus dikembangkan menjadi sebuah permodelan baru pelayanan BPJAMSOSTEK saat ini dan yang akan datang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarief mengungkapkan, saat ini BPJAMSOSTEK kembali menggelar kegiatan Pelatihan Program Vokasi Indonesia Bekerja. Pelatihan ini ditujukan untuk pekerja Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau habis masa kontrak kerjanya.
"Program vokasi ini tidak terkait dengan program pra kerja dari pemerintah. Kita fokus pada mereka yang ter-PHK, putus kontrak dan sudah punya kartu peserta," kata dia.
Manfaat pelatihan vokasi kepada seluruh pekerja di Indonesia ini cukup membantu. Sebab pelatihan ini bisa membuka kesempatan bagi para pekerja yang mengalami PHK untuk kembali bekerja ditempat lama atau tempat baru. Bahkan para peserta juga bisa membuka usaha mandiri sesuai modul pelatihan.
"Kita ditargetkan tahun ini oleh pemerintah sebanyak 25 ribu pekerja untuk vokasi. Nah bagi mereka yang belum punya kartu BPJAMSOSTEK segera mendaftar dan mungkin harus menunggu setahun untuk bisa ikut pelatihan," ungkap Krishna.
Untuk mewujudkan ekosistim vokasi, Krisna mengakui memang tidak mudah. Butuh peran serta masyarakat pemberi kerja dan pekerja yang putus kontrak, termasuk lembaga-lembaga pelatihan untuk berpartisipasi dalam pelatihan vokasi tersebut.
"Kami himbau pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan lainnya untuk berhubungan dengan kantor cabang kita untuk menyiapkan modul pelatihannya," tandasnya.
(Baca juga: Komplotan Perentas Nomor WA di Banyuwangi Gasak Uang Rp1,2 M )