Tanggung Renteng di Jalur Gotong Royong

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:15 WIB
loading...
A A A
Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal mendapatkan laporan tentang kondisi Kartiyem, dari hasil outreach ke rumah. Dengan melihat kondisinya, Nenek Kartiyem langsung mendapatkan intervensi bantuan kesehatan dari pemerintah berupa BPJS PBI. Juga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2021. Namun demikian, karena melihat usianya yang sudah lansia, tentu saja harus ada orang yang setiap hari merawatnya.



"Saat kita outreach, keluarganya memang tidak ada. Jadi beliau tinggal seorang diri. Beliaunya juga sekarang agak susah untuk diajak berbicara, sudah ada BPJS juga yang nanti bisa mencover semua perawatannya," jelasnya.

Bahkan, pihaknya juga menawarkan kepada Nenek Kartiyem untuk dirawat dan tinggal Griya Werdha. Ia bersyukur, nenek tersebut bersedia untuk dirawat di sana serta mendapatkan perawatan yang layak. "Sebelum kita antar Nenek Kartiyem ke Griya Werdha, langsung dapat BPJS juga. Dan Puskesmas telah memeriksa kesehatannya dan alhamdulilah terus membaik. Sekarang ini beliau sudah tinggal di Griya Werdha," sambungnya.

Setali tiga uang, seorang balita di Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto Kota Surabaya, didiagnosis mengalami masalah dengan pendengaran. Hasil pemeriksaan di rumah sakit (RS), balita bernama Muhammad Alfarizi (2), harus menggunakan alat bantu dengar.

Namun, karena harga alat bantu dengar yang mahal, pihak keluarga tidak sanggup untuk membeli. Apalagi, sang balita kini harus diasuh oleh sang nenek, karena ibundanya sudah meninggal beberapa waktu lalu.

Gotong royong dalam membantu antar sesama terlihat jelas. Balita dari keluarga miskin itu langsung mendapatkan intervensi. Pemeriksaan langsung dilakukan serta didaftarkan BPJS.



Camat Simokerto Kota Surabaya, Deddy Sjahrial Kusuma menuturkan, bahwa pihaknya sudah melihat langsung balita itu. Bahkan, ia bersama jajaran kelurahan dan Puskesmas juga turut serta mengantar balita dan neneknya ke RSUD dr Soewandhie agar dilakukan pemeriksaan lebih intensif.

"Jadi sudah ditangani RSUD dr Soewandhie dan hasil pemeriksaan memang ada gangguan dengan pendengaran. Besok kembali lagi ke rumah sakit untuk dilakukan pengukuran alat bantu dengar. Nanti, setelah itu tiga minggu alatnya datang, karena harus pesan dulu dari Jakarta," kata Deddy.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2153 seconds (0.1#10.140)