Pj Gubernur Sulbar Sebut Revolusi Mental Mulai dari Membangun Identitas
loading...
A
A
A
MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik mendorong agar revolusi mental di Sulbar dilakukan dengan membangun identitas dan kebanggaan sebagai orang Sulbar.
Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dengan Rapat Koordinasi Strategis Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sehingga revolusi mental di Sulbar harus dimulai dengan membangun identitas sebagai orang Sulbar.
Baca juga: Akmal Malik Ajak Mahasiswa Bersinergi Tangani Permasalahan di Sulbar
"Mental yang harus dirubah, adalah mental bergantung pada APBD," ucap Akmal Malik pada Rapat Koordinasi Strategis Pimpinan Daerah di Tribun Merah Putih Kantor Gubernur Sulbar , Senin (29/8/2022).
Ia juga mengatakan, Sulbar dinilai kurang beruntung dari segi geografis karena posisi Sulbar memanjang itu terlihat dari Paku ke Suremana, butuh waktu lama untuk mengakses setiap daerah.
"Butuh perjuangan cukup berat untuk sampai ke ibu kota apalagi ekonomi daerah yang mengalir di Sulbar itu diapit daerah besar seperti Sulteng dan Sulsel," kata Akmal.
Baca juga: Festival Sandeq 2022 Siap Arungi Selat Makassar Menuju IKN
Terkait mental reformasi di Sulbar, ia mengatakan, bagaimana memaknai diri sebagai orang Sulbar.
"Sulbar tidak hanya sebagai simbolik saja tetapi saya ingin memahami lebih dalam sehingga saya bisa menjadi Sulbar yang kaffah, Sulbar yang Malaqbi," tutupnya.
Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dengan Rapat Koordinasi Strategis Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sehingga revolusi mental di Sulbar harus dimulai dengan membangun identitas sebagai orang Sulbar.
Baca juga: Akmal Malik Ajak Mahasiswa Bersinergi Tangani Permasalahan di Sulbar
"Mental yang harus dirubah, adalah mental bergantung pada APBD," ucap Akmal Malik pada Rapat Koordinasi Strategis Pimpinan Daerah di Tribun Merah Putih Kantor Gubernur Sulbar , Senin (29/8/2022).
Ia juga mengatakan, Sulbar dinilai kurang beruntung dari segi geografis karena posisi Sulbar memanjang itu terlihat dari Paku ke Suremana, butuh waktu lama untuk mengakses setiap daerah.
"Butuh perjuangan cukup berat untuk sampai ke ibu kota apalagi ekonomi daerah yang mengalir di Sulbar itu diapit daerah besar seperti Sulteng dan Sulsel," kata Akmal.
Baca juga: Festival Sandeq 2022 Siap Arungi Selat Makassar Menuju IKN
Terkait mental reformasi di Sulbar, ia mengatakan, bagaimana memaknai diri sebagai orang Sulbar.
"Sulbar tidak hanya sebagai simbolik saja tetapi saya ingin memahami lebih dalam sehingga saya bisa menjadi Sulbar yang kaffah, Sulbar yang Malaqbi," tutupnya.
(luq)