Pesta Pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri Besar-besaran, Undang Seluruh Rakyat Majapahit

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 09:11 WIB
loading...
Pesta Pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri Besar-besaran, Undang Seluruh Rakyat Majapahit
Pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri usai pelantikan sebagai raja Majapahit dirayakan secara besar-besaran. Perayaan pesta ini dilakukan beberapa minggu setelah Raden Wijaya naik tahta di Majapahit. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
Pernikahan Raden Wijaya dan Gayatri usai pelantikan sebagai raja Majapahit dirayakan secara besar-besaran. Perayaan pesta ini dilakukan beberapa minggu setelah Raden Wijaya naik tahta di Majapahit. Raja Majapahit itu sekaligus mengawali pendirian kerajaan baru bernama Majapahit.



Pesta besar-besaran ini konon tak disangka oleh Gayatri. Pasalnya sang anak raja Kerajaan Singasari ini sebenarnya sudah puas upacara perkawinan secara sederhana. Tetapi kejutan diberikan Raden Wijaya dengan menggelar pesta perkawinan secara besar-besaran sebagai penghormatan atas mempelai mudanya yang cantik.

Dikutip dari "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake, Raden Wijaya pun mengundang sebanyak-banyaknya rakyat yang lelah berperang, untuk ikut serta dalam perayaan cinta dan keluarga yang diadakan secara besar-besaran.

Raden Wijaya telah menghitung betul keuntungan politik yang akan diperolehnya untuk rakyatnya ikut merayakan perayaan perkawinannya. Upacara perkawinan pun juga mengundang para pembesar Kerajaan Majapahit yang baru saja didirikannya.

Upacara ini terdiri dari empat unsur utama persiapan gedung, dekorasi, dan hadiah, ritual pra-perkawinan mempelai perempuan, pemberkatan mempelai laki-laki dan perempuan, serta sajian hiburan dan hidangan. Perayaan itu merupakan pertunjukkan yang meriah bagi khalayak setelah bertahun-tahun hidup dalam ketakutan dan peperangan. Mpu Monaguna yang kelak menulis syair terkenal tentang upacara pernikahan kerajaan.

Tak lama setelah acara pernikahan selesai, Raden Wijaya mengumumkan secara resmi bahwa seluruh putri Kertanegara adalah ratunya. Tujuannya demi mempertegas kaitan erat antara dinastinya yang baru dan dinasti mendiang Kertanegara.

Pada kesempatan itu, ia tak menyebut nama Dara Petak, istrinya yang baru dinikahi dari putri Melayu. Walaupun ia terus menyembunyikannya di sebuah bangsal di istana. Kendati Gayatri adalah ratu termuda, Wijaya menganugerahinya gelar istimewa Rajapatni atau pendamping raja, yang melekat sepanjang hidupnya.

Pesta perkawinan ini pun membuat Gayatri tak terkira kebahagiaannya. Gayatri menikahi laki-laki yang amat dicintai dan dihormatinya ini. Namun ia sedikit khawatir akan reaksi kakak sulungnya terhadap langkah Wijaya menikahi sang adik. Tak disangka-sangka, Tribhuwana ternyata tak terkejut dan tak pula dengki.

Bahkan semenjak mengetahui dirinya mandul, Tribhuwana berharap agar Raden Wijaya menikah lagi. Ia bersyukur Raden Wijaya memperlakukan Gayatri adiknya, dengan penuh perhatian dan rasa hormat, dan lega atas keputusan Wijaya memilih Gayatri, alih-alih sang putri Melayu sebagai pendamping resminya.

Bahkan Tribhuwana istri dari Raden Wijaya yang juga putri raja Kertanegara dari Singasari, meramalkan Raden Wijaya dan Gayatri menjadi pasangan sehati yang sempurna. Namun Tribhuwana ia mengingatkan agar bisa mendapat seorang anak laki-laki, jika tidak maka akan mengalami kesulitan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)