Bermasalah, Telur Bansos Pemprov Jabar Bakal Diganti Susu
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya akan mengganti telur dalam paket bantuan sosial (bansos) menyusul banyaknya kasus telur bansos yang membusuk dan terpaksa dimusnahkan.
Ridwan Kamil mengakui, telur yang menjadi bagian paket sembako bansos Pemprov Jabar tahap pertama itu memang banyak bermasalah. Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya memutuskan untuk mengganti telur menjadi susu.
"Tahap berikutnya, telur di bansos akan dihilangkan dan diganti susu karena banyak masalah. Saya amati dari media, memang repot," jelasnya saat konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6/2020).
Dia meyakinkan, dalam pengadaan susu bansos tersebut, pihaknya tidak akan membeli dari perusahaan besar. Namun, menggandeng koperasi susu dan peternak sapi perah lokal, agar ekonomi lokal juga kembali hidup.
"Kami akan membeli susu ke koperasi-koperasi, peternak susu perah sehingga menghidupkan juga ekonomi lokal, (termasuk) UMKM-nya," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga menjelaskan, dalam penyaluran paket bansos, pihaknya bersama DPRD Jabar sebelumnya telah bersepakat bahwa paket bansos berisi kombinasi uang tunai sebesar Rp150.000 dan sembako senilai Rp350.000.
"Kita konsultasi dengan ahli gizi (isi paket sembako), harus ada protein, ada karbohidrat dan lainnya. Sehingga, kalau ada satu elemen yang harus ditaati (telur), penggantinya harus kelompok yang sama. Setelah diskusi, penggantinya kita putuskan susu," terang Kang Emil.
Agar persoalan telur yang membusuk tidak kembali terulang, Kang Emil akan menjadikan persoalan tersebut sebagai pembelajaran.
Saat menyiapkan susu sebagai pengganti telur, pihaknya akan benar-benar memperhatikan kondisi susu, terutama masa kedaluarsanya.
"Kita akan belajar, jangan sampai pilihannya rumit lagi, kedaluarsanya. Nah, tapi susu ini belum diputuskan, apakah bubuk, cair, siap bagaimana. Yang pasti, penggantinya susu," tegasnya.
Kang Emil menambahkan, selain mengganti telur dengan susu, paket sembako bansos Pemprov Jabar akan ditambah 5 lembar masker untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker.
"Jadi kita akan tambah 5 masker karena kalau kita lihat, masih banyak yang belum disiplin menggunakan masker. Misalnya orang tuanya menggunakan masker, tapi anaknya tidak. Ini harus jadi perhatian, minimal pakai face shield," katanya. (Baca juga: Kisruh Kesultanan Keraton Kasepuhan Cirebon Terus Bergulir)
Diketahui, kasus telur bansos busuk ditemukan di sejumlah daerah di Jabar akibat tidak tersalurkan dan membusuk karena data penerima yang tidak akurat hingga akhirnya terpaksa dimusnahkan dengan cara dikubur.
Ridwan Kamil mengakui, telur yang menjadi bagian paket sembako bansos Pemprov Jabar tahap pertama itu memang banyak bermasalah. Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya memutuskan untuk mengganti telur menjadi susu.
"Tahap berikutnya, telur di bansos akan dihilangkan dan diganti susu karena banyak masalah. Saya amati dari media, memang repot," jelasnya saat konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6/2020).
Dia meyakinkan, dalam pengadaan susu bansos tersebut, pihaknya tidak akan membeli dari perusahaan besar. Namun, menggandeng koperasi susu dan peternak sapi perah lokal, agar ekonomi lokal juga kembali hidup.
"Kami akan membeli susu ke koperasi-koperasi, peternak susu perah sehingga menghidupkan juga ekonomi lokal, (termasuk) UMKM-nya," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga menjelaskan, dalam penyaluran paket bansos, pihaknya bersama DPRD Jabar sebelumnya telah bersepakat bahwa paket bansos berisi kombinasi uang tunai sebesar Rp150.000 dan sembako senilai Rp350.000.
"Kita konsultasi dengan ahli gizi (isi paket sembako), harus ada protein, ada karbohidrat dan lainnya. Sehingga, kalau ada satu elemen yang harus ditaati (telur), penggantinya harus kelompok yang sama. Setelah diskusi, penggantinya kita putuskan susu," terang Kang Emil.
Agar persoalan telur yang membusuk tidak kembali terulang, Kang Emil akan menjadikan persoalan tersebut sebagai pembelajaran.
Saat menyiapkan susu sebagai pengganti telur, pihaknya akan benar-benar memperhatikan kondisi susu, terutama masa kedaluarsanya.
"Kita akan belajar, jangan sampai pilihannya rumit lagi, kedaluarsanya. Nah, tapi susu ini belum diputuskan, apakah bubuk, cair, siap bagaimana. Yang pasti, penggantinya susu," tegasnya.
Kang Emil menambahkan, selain mengganti telur dengan susu, paket sembako bansos Pemprov Jabar akan ditambah 5 lembar masker untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker.
"Jadi kita akan tambah 5 masker karena kalau kita lihat, masih banyak yang belum disiplin menggunakan masker. Misalnya orang tuanya menggunakan masker, tapi anaknya tidak. Ini harus jadi perhatian, minimal pakai face shield," katanya. (Baca juga: Kisruh Kesultanan Keraton Kasepuhan Cirebon Terus Bergulir)
Diketahui, kasus telur bansos busuk ditemukan di sejumlah daerah di Jabar akibat tidak tersalurkan dan membusuk karena data penerima yang tidak akurat hingga akhirnya terpaksa dimusnahkan dengan cara dikubur.
(boy)