Kantorpos Cililin Salurkan Bansos PKH dan Sembako Tahap 3 dan 4 ke 2195 KPM
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bansos yang diberikan sekaligus untuk tahap 3 dan 4 tahun 2024 di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 2.195 KPM telah dipatenkan Kemensos ke dalam daftar penerima Bansos PKH dan Program Sembako untuk tahap 3 dan 4.
Nilai total untuk Bansos PKH dan Program Sembako yang telah disalurkan untuk 2.195 KPM di Kecamatan Cililin adalah Rp3.056.500.000. Manajer Kantorpos Cililin Ahmad Sujana mengatakan, mekanisme penyaluran bansos PKH dan Program Sembako yang diterapkan di Knatopos Cililin untuk memastikan bantuan tersalurkan secara efektif.
“Kami menerima data dari pusat dan kemudian mendistribusikan surat pemberitahuan atau undangan kepada KPM melalui kerja sama dengan aparatur desa. Mekanisme ini sangat membantu, terutama dalam mengatur jadwal yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa,” katanya dalam siaran pers, Rabu (22/1/2025).
Penyaluran bansos di Cililin sendiri bukan tanpa hambatan karena wilayah ini memiliki topografi yang menantang. Ada area yang harus dijangkau dengan menyeberangi sungai atau mendaki bukit. ”Kami bekerja sama dengan perangkat desa untuk menyebarkan surat pemberitahuan atau undangan, yang dikenal sebagai barcode Cililin agar proses ini berjalan lebih efisien,” jelasnya.
Proses penyaluran ini melibatkan pencetakan danom (daftar nominasi) dan distribusi undangan ke desa-desa. Ahmad menegaskan pentingnya kerja sama dengan aparatur desa untuk memastikan setiap penerima manfaat mendapat haknya. Koordinasi dan sinergi ini menjadi hal yang mutlak bahkan, karena bila tidak dilakukan, juru bayar Kantorpos akan mengalami kesulitan dalam pengantaran door to door khususnya.
Tantangan ini tentu dirasakan langsung Rizal Gunawan, juru bayar yang bertugas melakukan pengataran langsung ke rumah KPM atau door-to-door. “Dalam sehari, saya bisa menyalurkan bantuan kepada enam KPM, tergantung kondisi medan. Ada lokasi seperti Desa Batu Layang yang harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 10 kilometer, mendaki bukit, atau bahkan menyeberangi sungai,” ungkapnya.
Pengalaman paling berkesan baginya adalah mengunjungi seorang lansia berusia hampir 100 tahun di Desa Batu Layang. “Beliau sudah tidak bisa bicara dan hanya terbaring di tempat tidur. Tidak bisa bicara, pendengarannya sudah kurang. Maka segala sesuatunya ya sudah, di situ saja semuanya. Melihat langsung kondisi seperti itu membuat saya merasa terenyuh, tetapi juga bangga bisa membantu,” tambahnya.
Bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan ini sangat berarti. Rita Rismaya, KPM asal Cililin, mengatakan bantuan Rp600.000 yang diterimanya digunakan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak dan pembelian sembako.
“Alhamdulillah, merasa terbantu banget ya karena apalagi kan kemarin waktu Covid, usaha itu kan terbengkalai gitu ya karena adanya ini, merasa terbantu, bisa dibikin modal lagi kebetulan saya kan produksi makanan juga di rumah, bisa dipakai modal usaha, keripik, kentang, krispi Alhamdulillah, sampai sekarang masih berjalan,” tuturnya.
Indah Ema, KPM lainnya dari Sumur Batu, memanfaatkan bantuan sebesar Rp2.250.000 untuk biaya sekolah anak-anak serta tambahan modal usaha kecilnya, yaitu membuat nasi kotak dan snack box.
“Bantuan ini sangat bermanfaat. Saya berharap nominalnya bisa ditingkatkan agar lebih membantu kami yang memiliki tanggungan besar. Buat membantu anak-anak sekolah, buat modal usaha juga,” ujarnya.
Nilai total untuk Bansos PKH dan Program Sembako yang telah disalurkan untuk 2.195 KPM di Kecamatan Cililin adalah Rp3.056.500.000. Manajer Kantorpos Cililin Ahmad Sujana mengatakan, mekanisme penyaluran bansos PKH dan Program Sembako yang diterapkan di Knatopos Cililin untuk memastikan bantuan tersalurkan secara efektif.
“Kami menerima data dari pusat dan kemudian mendistribusikan surat pemberitahuan atau undangan kepada KPM melalui kerja sama dengan aparatur desa. Mekanisme ini sangat membantu, terutama dalam mengatur jadwal yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa,” katanya dalam siaran pers, Rabu (22/1/2025).
Penyaluran bansos di Cililin sendiri bukan tanpa hambatan karena wilayah ini memiliki topografi yang menantang. Ada area yang harus dijangkau dengan menyeberangi sungai atau mendaki bukit. ”Kami bekerja sama dengan perangkat desa untuk menyebarkan surat pemberitahuan atau undangan, yang dikenal sebagai barcode Cililin agar proses ini berjalan lebih efisien,” jelasnya.
Proses penyaluran ini melibatkan pencetakan danom (daftar nominasi) dan distribusi undangan ke desa-desa. Ahmad menegaskan pentingnya kerja sama dengan aparatur desa untuk memastikan setiap penerima manfaat mendapat haknya. Koordinasi dan sinergi ini menjadi hal yang mutlak bahkan, karena bila tidak dilakukan, juru bayar Kantorpos akan mengalami kesulitan dalam pengantaran door to door khususnya.
Tantangan ini tentu dirasakan langsung Rizal Gunawan, juru bayar yang bertugas melakukan pengataran langsung ke rumah KPM atau door-to-door. “Dalam sehari, saya bisa menyalurkan bantuan kepada enam KPM, tergantung kondisi medan. Ada lokasi seperti Desa Batu Layang yang harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 10 kilometer, mendaki bukit, atau bahkan menyeberangi sungai,” ungkapnya.
Pengalaman paling berkesan baginya adalah mengunjungi seorang lansia berusia hampir 100 tahun di Desa Batu Layang. “Beliau sudah tidak bisa bicara dan hanya terbaring di tempat tidur. Tidak bisa bicara, pendengarannya sudah kurang. Maka segala sesuatunya ya sudah, di situ saja semuanya. Melihat langsung kondisi seperti itu membuat saya merasa terenyuh, tetapi juga bangga bisa membantu,” tambahnya.
Bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan ini sangat berarti. Rita Rismaya, KPM asal Cililin, mengatakan bantuan Rp600.000 yang diterimanya digunakan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak dan pembelian sembako.
“Alhamdulillah, merasa terbantu banget ya karena apalagi kan kemarin waktu Covid, usaha itu kan terbengkalai gitu ya karena adanya ini, merasa terbantu, bisa dibikin modal lagi kebetulan saya kan produksi makanan juga di rumah, bisa dipakai modal usaha, keripik, kentang, krispi Alhamdulillah, sampai sekarang masih berjalan,” tuturnya.
Indah Ema, KPM lainnya dari Sumur Batu, memanfaatkan bantuan sebesar Rp2.250.000 untuk biaya sekolah anak-anak serta tambahan modal usaha kecilnya, yaitu membuat nasi kotak dan snack box.
“Bantuan ini sangat bermanfaat. Saya berharap nominalnya bisa ditingkatkan agar lebih membantu kami yang memiliki tanggungan besar. Buat membantu anak-anak sekolah, buat modal usaha juga,” ujarnya.
(poe)