Kisah Putri Mandalika, Berwajah Cantik Jelita Rela Berkorban jadi Cacing Laut Demi Kedamaian Abadi

Senin, 08 Agustus 2022 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Para pangeran itu, harus datang ke Pantai Seger, sebelum subuh tiba. Undangan dari Putri Mandalika ini, langsung disambut hingar-bingar oleh para pangeran beserta rakyatnya. Mereka berduyun-duyun mendatangi pantai untuk memenuhi undangan Putri Mandalika.



Di tengah penantian itu, para pangeran dan rakyat yang telah memenuhi pesisir pantai, dibuat terpesona oleh kehadiran Putri Mandalika. Putri cantik jelita ini, datang dengan diusung oleh para prajurit.

Putri Mandalika berhenti di sebuah batu besar di tepi pantai. Dia berdiri di batu tersebut, dan menyatakan niatnya menerima seluruh pangeran dan rakyat yang telah datang memenuhi undangannya.

Usai menyatakan menerima seluruh pangeran dan rakyat yang datang, Putri Mandalika yang tak menginginkan adanya pertumpahan darah, langsung melompat ke laut. Para pangeran dan rakyat yang telah datang, langsung mengejar putri tersebut ke dalam laut, namun tak pernah menemukan Putri Mandalika.

Di tengah kesedihan dan kebingungan para pangeran dan rakyat di pesisir pantai itu, tiba-tiba datang sekumpulan cacing berwarna-warni. Cacing laut penuh warna itu, dalam Bahasa Sasak disebut Nyale, dan dipercaya oleh masyarakat sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Cacing warna-warni yang disebut Nyale ini, hanya muncul sekali dalam setahun di Pantai Seger, Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Bahkan, setiap tahun masyarakat Lombok akan menyerbu Pantai Kuta, untuk mencari Nyale.



Dilansir dari laman disbudpar.ntbprov.go.id, tradisi menangkap cacing berwarna-warni di Pantai Kuta Lombok Tengah tersebut, dikenal dengan sebutan Bau Nyale. Kegiatan adat Bau Nyale ini, berasal dari Bahasa Sasak, di mana Bau berarti menangkap, dan Nyale adalah Cacing Laut. Bau Nyale berarti menangkap cacing laut yang berwarna-warni.

Bau Nyale, merupakan budaya penuh nilai yang diwariskan oleh Putri Mandalika, karena berani mengorbankan dirinya untuk kedamaian negaranya. Keberanian inilah yang selalu menjadi teladan bagi warga Lombok. Masyarakat Lombok, masih sangat meyakini bahwa siapapun yang dapat menangkap Nyale, akan beruntung.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2708 seconds (0.1#10.140)