HANI 2020, LAN Surabaya Siapkan Aplikasi Pelaporan Warga Cegah Narkoba
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kampung Tangguh Semeru yang diinisiasi Polda Jatim dinilai bernilai manfaat. Tidak hanya berperan penting menekan penyebaran Covid-19, namun juga garda terdepan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Ketua Lembaga Narkotika Surabaya Aldi Lazuardy menjelaskan, narkoba sama bahayanya dengan Covid-19. Berdasarkan data hasil survey, sebanyak 50 orang setiap harinya meninggal akibat Narkoba.
Angka tersebut kata Aldi sangat memprihatinkan. Sebab itu pencegahan penggunaan dan peredaran Narkoba menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya dari unsur pemerintah namun juga pelibatan masyarakat.
"Indonesia saat ini berada pada kondisi darurat narkoba. Tidak hanya sekedar tempat transit, tetapi sudah menjadi salah satu pasar narkotika yang besar di Asia. Ini perlu menjadi kewaspadaan, sebab itu kami mengapresiasi adanya Kampung Tangguh dengan melibatkan masyarakat," ungkap Aldi, Jumat (26/6/2020).
Dia melanjutkan sebagai lembaga non profit yang konsen terhadap penyalahgunaan narkoba, LAN Surabaya juga ingin berkontribusi untuk bangsa. Bahkan untuk mewujudkan itu, tidak hanya menyatakan "perang" terhadap peredaran narkoba, namun LAN Surabaya tengah menyiapkan aplikasi pelaporan warga.
"Ya kita tengah matangkan ini. Aplikasi pengaduan warga. Kita juga gandeng Netizen dan Surabaya Digital City (SDC), grub medsos dengan ribuan anggota. Jadi nanti dengan adanya aplikasi ini kegiatan apapun, baik terkait Kamtibmas, atau di kampungnya ada penyalahgunaan narkoba, warga cukup menekan tombol aplikasi ini, nanti semua akan terkoneksi dengan pihak terkait, baik polisi maupun BNN," terangnya.
Apa yang dilakukan ini menurut Aldi sekaligus bentuk keprihatinan akan peredaran Narkoba yang sudah menyasar lintas lini baik kalangan dewasa hingga anak-anak. Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh setiap 26 Juni menjadi harapan untuk terus mengkampanyekan dan katakan tidak pada narkoba. "Kami mengapresiasi berbagai pihak baik BNN, kepolisian yang terus gencar menyatakan "Perang" terhadap narkoba," pungkasnya
Ketua Lembaga Narkotika Surabaya Aldi Lazuardy menjelaskan, narkoba sama bahayanya dengan Covid-19. Berdasarkan data hasil survey, sebanyak 50 orang setiap harinya meninggal akibat Narkoba.
Angka tersebut kata Aldi sangat memprihatinkan. Sebab itu pencegahan penggunaan dan peredaran Narkoba menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya dari unsur pemerintah namun juga pelibatan masyarakat.
"Indonesia saat ini berada pada kondisi darurat narkoba. Tidak hanya sekedar tempat transit, tetapi sudah menjadi salah satu pasar narkotika yang besar di Asia. Ini perlu menjadi kewaspadaan, sebab itu kami mengapresiasi adanya Kampung Tangguh dengan melibatkan masyarakat," ungkap Aldi, Jumat (26/6/2020).
Dia melanjutkan sebagai lembaga non profit yang konsen terhadap penyalahgunaan narkoba, LAN Surabaya juga ingin berkontribusi untuk bangsa. Bahkan untuk mewujudkan itu, tidak hanya menyatakan "perang" terhadap peredaran narkoba, namun LAN Surabaya tengah menyiapkan aplikasi pelaporan warga.
"Ya kita tengah matangkan ini. Aplikasi pengaduan warga. Kita juga gandeng Netizen dan Surabaya Digital City (SDC), grub medsos dengan ribuan anggota. Jadi nanti dengan adanya aplikasi ini kegiatan apapun, baik terkait Kamtibmas, atau di kampungnya ada penyalahgunaan narkoba, warga cukup menekan tombol aplikasi ini, nanti semua akan terkoneksi dengan pihak terkait, baik polisi maupun BNN," terangnya.
Apa yang dilakukan ini menurut Aldi sekaligus bentuk keprihatinan akan peredaran Narkoba yang sudah menyasar lintas lini baik kalangan dewasa hingga anak-anak. Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh setiap 26 Juni menjadi harapan untuk terus mengkampanyekan dan katakan tidak pada narkoba. "Kami mengapresiasi berbagai pihak baik BNN, kepolisian yang terus gencar menyatakan "Perang" terhadap narkoba," pungkasnya
(msd)