Tumenggung Jalil, Pejuang Kalimantan Selatan yang Kepalanya Disimpan di Negeri Belanda

Kamis, 07 Juli 2022 - 05:32 WIB
loading...
A A A
Tidak hanya itu, dia juga memberikan Jalil benda pusaka seperti pedang dan tombak berlilit. Pasukan Jalil semakin kuat dan mendapatkan dukungan dari daerah Para sampai Belimbing, Balangan dan Tabalong.

Tumenggung Jalil kemudian membuat benteng di Batu Mandi. Benteng ini terletak di atas bukit dan di sekitarnya diberi rintangan-rintangan, seperti parit-parit, lubang perangkap, tali jerat dan potongan pohon kayu besar.

Serangan Belanda ke benteng ini menimbulkan banyak korban jiwa. Salah satunya adalah pemimpin penyerbuan, yakni Sersan van de Bosch. Hal ini membuat semakin marah dan menghujani benteng itu dengan tembakan.



Selain di benteng Batu Mandi, Jalil juga membuat pertahanan di sepanjang sungai Balangan, Pasimbi, Lampihong, Layap, Muara Pitap dan lain-lain. Harus diakui, Tumenggung Jalil sangat pandai bersiasat.

Tetapi, tidak ada gading yang tidak retak. Garis pertahanan Tumenggung Jalil yang terakhir di benteng Tundakan, akhirnya bisa dijebol Belanda. Tumenggung Jalil gugur dalam pertempuran penghabisan di benteng ini.

Ketika perang berkecamuk, dia mengamuk terjun ke tengah-tengah musuh dan gugur. Jenazahnya lalu dimakamkan di suatu tempat tersembunyi, tetapi Belanda berhasil menemukan kuburan tersebut dari pengkhianat.

Kuburan itu lalu dibongkar kembali, tengkoraknya diambil dan disimpan di Negeri Belanda. Sedangkan sisa mayatnya dihancurkan. Tumenggung Jalil merupakan pejuang bangsa yang tidak mempunyai kubur.

Dengan demikian, pemberontakan Tumenggung Jalil bisa dipadamkan oleh Belanda, dengan bantuan Danureja. Sedangkan Mangkubumi, Pangeran Hidayat akhirnya diturunkan oleh Belanda. Sampai di sini ulasan Cerita Pagi.

Sumber tulisan:
1. Mohamad Idwar Saleh, Sri Sutjiatiningsih, Pangeran Antasari, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Buku Elektronik.
2. Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Kemunculan Penjajahan di Indonesia, Balai Pustaka, 2008.
3. Rosi Rosmala Dewi, Pahlawan di Dunia Sagara, AE Publishing, Buku Elektronik.
4. Tumenggung Jalil, dikutip dari Wikipedia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0242 seconds (0.1#10.140)