Ratusan Polisi Bersenjata Gagal Tangkap Anak Kiai di Jombang, Pendamping Korban Pencabulan Kecewa
loading...
A
A
A
JOMBANG - Tim gabungan dari Polda Jatim, dan Polres Jombang, gagal menangkap pria berinisial MSA yang diduga melakukan pencabulan terhadap santriwatinya sendiri. MSA merupakan putra dari pengasuh Pondok Pesantren Sadiqiyah Jombang, KH. Mukhtar Mukti.
Pada Minggu (3/7/2022), pasukan Brimob Polda Jatim dengan bersenjata lengkap, sempat dikerahkan mengepung pondok pesantren yang ada di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Namun upaya pengepungan ini juga gagal menangkap MSA yang telah ditetapkan sebagai buron kasus dugaan pencabulan.
Sebelumnya juga sempat beredar video saat polisi terlibat aksi kejar-kejaran dengan MSA di jalan raya. Bahkan, mobil yang ditumpangi MSA bersama para pengikutnya, sempat dihadang polisi di tengah jalan.
Namun, MSA gagal ditangkap dalam pengejaran tersebut. Dia sempat berpindah mobil dan kabur menuju ke pondok pesantren yang diasuh bapaknya. Sementara, saat dilakukan pengepungan, Kapolres Jombang, AKBP Nur Hidayat melakukan upaya negoisasi dengan KH. Mukhtar Mukti, namun upaya ini juga tak membuahkan hasil.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, KH. Muktar Mukti justru menceramahi Kapolres Jombang, dihadapan ratusan jamaah Pondok Pesantren Sadiqiyah. KH. Mukhtar Mukti menegaskan anaknya tidak boleh ditangkap, karena hanya menjadi korban fitnah.
Direktur Women Crisis Center, Ana Abdilah yang selama ini mendampingi korban pencabulan tersebut, kecewa dengan gagalnya polisi menangkap buron tersangka dugaan pencabulan tersebut. "Kami mendesak polisi serius dan berani bertindak tegas," ujarnya.
"Gagal tangkap MSA bukan yang pertama kali terjadi. Ini menunjukkan kelemahan polisi dalam penanganan pencabulan ini. Kita selalu disuguhi drama penangkapan, namun hasilnya tidak pernah kongkrit bisa membawa tersangka," pungkasnya.
Baca Juga
Pada Minggu (3/7/2022), pasukan Brimob Polda Jatim dengan bersenjata lengkap, sempat dikerahkan mengepung pondok pesantren yang ada di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Namun upaya pengepungan ini juga gagal menangkap MSA yang telah ditetapkan sebagai buron kasus dugaan pencabulan.
Sebelumnya juga sempat beredar video saat polisi terlibat aksi kejar-kejaran dengan MSA di jalan raya. Bahkan, mobil yang ditumpangi MSA bersama para pengikutnya, sempat dihadang polisi di tengah jalan.
Namun, MSA gagal ditangkap dalam pengejaran tersebut. Dia sempat berpindah mobil dan kabur menuju ke pondok pesantren yang diasuh bapaknya. Sementara, saat dilakukan pengepungan, Kapolres Jombang, AKBP Nur Hidayat melakukan upaya negoisasi dengan KH. Mukhtar Mukti, namun upaya ini juga tak membuahkan hasil.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, KH. Muktar Mukti justru menceramahi Kapolres Jombang, dihadapan ratusan jamaah Pondok Pesantren Sadiqiyah. KH. Mukhtar Mukti menegaskan anaknya tidak boleh ditangkap, karena hanya menjadi korban fitnah.
Baca Juga
Direktur Women Crisis Center, Ana Abdilah yang selama ini mendampingi korban pencabulan tersebut, kecewa dengan gagalnya polisi menangkap buron tersangka dugaan pencabulan tersebut. "Kami mendesak polisi serius dan berani bertindak tegas," ujarnya.
"Gagal tangkap MSA bukan yang pertama kali terjadi. Ini menunjukkan kelemahan polisi dalam penanganan pencabulan ini. Kita selalu disuguhi drama penangkapan, namun hasilnya tidak pernah kongkrit bisa membawa tersangka," pungkasnya.
(eyt)