KPPU Telusuri Dugaan Kartel Penentuan Tarif Ferry Batam-Singapura
loading...
A
A
A
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, meminta harga tiket kapal feri Singapura dari pelabuhan utama HarbourFront diturunkan pihak operator.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam juga telah mengundang para stakeholder pariwisata di Batam pada Rabu (22/6/2022) lalu untuk membahas terkait kenaikan tarif tiket ferry penumpang dari Batam ke Singapura ini. Selain itu pertemuan juga membahas berbagai permasalahan Industri Pariwisata pasca-pandemi COVID-19.
Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, kata Ridho, menyebut bahwa dari hasil diskusi yang dilakukan didapati bahwa harga tiket ferry penyeberangan Batam ke Singapura sangat mahal, berada di harga Rpb700 ribu untuk perjalanan pulang pergi. Sebelumnya tarif tersebut berada di harga Rp800 ribu.
Harga tersebut baru mengalami penurunan sebesar Rp100 ribu sejak 21 Juni 2022. Sementara harga tiket sebelum pandemi COVID-19 berada di kisaran Rp390 ribu Rp480 ribu untuk pulang pergi Batam ke Singapura dengan jarak tempuh +/- 45 menit.
Menurut Jadi Rajagukguk, salah satu alasan dari kenaikan harga tiket ferry adalah kenaikan harga BBM sekitar 125 persen dari harga biasa.
Kadin Batam menilai, bahwa sejatinya kenaikan BBM di Negara Singapura dan Malaysia tidak dapat dijadikan satu-satunya alasan untuk menaikkan harga tiket Ferry, yang terkesan tidak terkontrol dengan baik. Perlu adanya juga penetapan tarif batas bawah dan tarif batas atas.
"Untuk pembelian BBM yang digunakan sebagai bahan bakar operasional juga tidaklah harus membeli di luar negeri, jika kapal sedang berada di Batam seharusnya membeli BBM haruslah di Batam," tukasnya.
Lihat Juga: Latihan Tempur TNI AU dengan RSAF Ditutup, KSAU: Kini Sudah Bisa Isi Bahan Bakar di Udara
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam juga telah mengundang para stakeholder pariwisata di Batam pada Rabu (22/6/2022) lalu untuk membahas terkait kenaikan tarif tiket ferry penumpang dari Batam ke Singapura ini. Selain itu pertemuan juga membahas berbagai permasalahan Industri Pariwisata pasca-pandemi COVID-19.
Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, kata Ridho, menyebut bahwa dari hasil diskusi yang dilakukan didapati bahwa harga tiket ferry penyeberangan Batam ke Singapura sangat mahal, berada di harga Rpb700 ribu untuk perjalanan pulang pergi. Sebelumnya tarif tersebut berada di harga Rp800 ribu.
Harga tersebut baru mengalami penurunan sebesar Rp100 ribu sejak 21 Juni 2022. Sementara harga tiket sebelum pandemi COVID-19 berada di kisaran Rp390 ribu Rp480 ribu untuk pulang pergi Batam ke Singapura dengan jarak tempuh +/- 45 menit.
Menurut Jadi Rajagukguk, salah satu alasan dari kenaikan harga tiket ferry adalah kenaikan harga BBM sekitar 125 persen dari harga biasa.
Kadin Batam menilai, bahwa sejatinya kenaikan BBM di Negara Singapura dan Malaysia tidak dapat dijadikan satu-satunya alasan untuk menaikkan harga tiket Ferry, yang terkesan tidak terkontrol dengan baik. Perlu adanya juga penetapan tarif batas bawah dan tarif batas atas.
"Untuk pembelian BBM yang digunakan sebagai bahan bakar operasional juga tidaklah harus membeli di luar negeri, jika kapal sedang berada di Batam seharusnya membeli BBM haruslah di Batam," tukasnya.
Lihat Juga: Latihan Tempur TNI AU dengan RSAF Ditutup, KSAU: Kini Sudah Bisa Isi Bahan Bakar di Udara
(don)