Siswa Blitar Belum Bersekolah, Walikota: Nanti Jadi Klaster Baru
loading...
A
A
A
BLITAR - Meski Kota Blitar berstatus zona kuning, Pemkot Blitar belum mengembalikan sistem belajar mengajar siswa ke ruang sekolah.
Wali Kota Blitar Santoso khawatir sekolah akan menjadi klaster baru pandemi Covid-19. "Belum masuk. Jangan sampai anak anak sekolah menjadi klaster baru penularan virus Corona,"ujar Wali Kota Blitar Santoso kepada wartawan.
(Baca juga: Sekwan DPRD Jatim Gelar Rapid Test Massal, 4 Orang Reaktif )
Jumlah sekolah mulai tingkat SD hingga SMA (dan sederajat) negeri dan swasta di Kota Blitar sebanyak 128 lembaga. Perinciannya, SD sebanyak 72 lembaga, SMP 26 lembaga, SMA 13 lembaga dan SMK 17 lembaga. Sejak pandemi Covid-19 hingga hari ini, kegiatan belajar mengajar tetap bertahan di rumah.
Menurut Santoso, terkait mekanisme belajar mengajar itu, pihaknya masih menunggu keputusan kementrian pendidikan dan kebudayaan. "Sistem belajarnya sementara masih bisa dilakukan dengan sistem online," kata Santoso. Namun kalaupun harus kembali ke sekolah, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.
Pembatasan jumlah rombongan siswa yang belajar, termasuk memberlakukan sistem shift pagi dan siang, kata Santoso harus dikedepankan. Hal ini tidak hanya menyangkut protokol kesehatan. Tapi juga mengenai hak belajar yang sama. "Semua (siswa) harus mendapat kesempatan belajar yang sama,"papar Santoso.
Dalam kesempatan itu Santoso juga menyinggung soal pondok pesantren yang kurang lebih mendapat perlakuan sama dengan sekolah. Setiap ponpes harus memberlakukan standar protokol kesehatan. Setiap santri yang kembali ke pesantren harus menunjukkan surat sehat bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test.
(Baca juga: Kapolsek Perempuan Pimpin Penangkapan 2 Bandit Motor Matic )
"Begitu juga dengan tempat wisata Kota Blitar yang kembali dibuka, juga harus menerapkan protokol kesehatan serta membatasi jumlah pengunjung," pungkas Santoso. Sesuai laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar pada 22 Juni 2020, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 sebanyak 210.
Perinciannya, jumlah ODP setelah dipantau 14 hari sebanyak 206, jumlah ODP dalam proses pemantauan 2 orang dan ODP meninggal dunia 2 orang. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang. Perinciannya, PDP selesai pengawasan 6 orang dan 1 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 6 orang. Dengan perincian, dua orang dalam proses perawatan dan empat orang sembuh.
Wali Kota Blitar Santoso khawatir sekolah akan menjadi klaster baru pandemi Covid-19. "Belum masuk. Jangan sampai anak anak sekolah menjadi klaster baru penularan virus Corona,"ujar Wali Kota Blitar Santoso kepada wartawan.
(Baca juga: Sekwan DPRD Jatim Gelar Rapid Test Massal, 4 Orang Reaktif )
Jumlah sekolah mulai tingkat SD hingga SMA (dan sederajat) negeri dan swasta di Kota Blitar sebanyak 128 lembaga. Perinciannya, SD sebanyak 72 lembaga, SMP 26 lembaga, SMA 13 lembaga dan SMK 17 lembaga. Sejak pandemi Covid-19 hingga hari ini, kegiatan belajar mengajar tetap bertahan di rumah.
Menurut Santoso, terkait mekanisme belajar mengajar itu, pihaknya masih menunggu keputusan kementrian pendidikan dan kebudayaan. "Sistem belajarnya sementara masih bisa dilakukan dengan sistem online," kata Santoso. Namun kalaupun harus kembali ke sekolah, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.
Pembatasan jumlah rombongan siswa yang belajar, termasuk memberlakukan sistem shift pagi dan siang, kata Santoso harus dikedepankan. Hal ini tidak hanya menyangkut protokol kesehatan. Tapi juga mengenai hak belajar yang sama. "Semua (siswa) harus mendapat kesempatan belajar yang sama,"papar Santoso.
Dalam kesempatan itu Santoso juga menyinggung soal pondok pesantren yang kurang lebih mendapat perlakuan sama dengan sekolah. Setiap ponpes harus memberlakukan standar protokol kesehatan. Setiap santri yang kembali ke pesantren harus menunjukkan surat sehat bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test.
(Baca juga: Kapolsek Perempuan Pimpin Penangkapan 2 Bandit Motor Matic )
"Begitu juga dengan tempat wisata Kota Blitar yang kembali dibuka, juga harus menerapkan protokol kesehatan serta membatasi jumlah pengunjung," pungkas Santoso. Sesuai laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar pada 22 Juni 2020, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 sebanyak 210.
Perinciannya, jumlah ODP setelah dipantau 14 hari sebanyak 206, jumlah ODP dalam proses pemantauan 2 orang dan ODP meninggal dunia 2 orang. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 7 orang. Perinciannya, PDP selesai pengawasan 6 orang dan 1 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 6 orang. Dengan perincian, dua orang dalam proses perawatan dan empat orang sembuh.
(msd)