Antisipasi Kecelakaan, Pemkot Blitar Rogoh Rp4 M untuk Palang Pintu KA
loading...
A
A
A
BLITAR - Pemkot Blitar, merogoh kocek Rp4 miliar untuk membangun lima palang pintu di perlintasan kereta api (KA) yang selama ini kerap terjadi kecelakaan karena tidak berpalang pintu. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, Priyo Suhartono, seluruh alokasi dana bersumber dari APBD Kota Blitar.
"Ada lima titik perlintasan kereta api yang akan dipasang palang pintu. Anggaran sekitar Rp 4 miliar," ujar Priyo kepada wartawan. Lima titik perlintasan kereta api, diantaranya Jalan Lekso, yakni di sebelah utara rumah sakit Syuhada Haji. Kemudian jalan Suryat, Jalan Nias, Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Bengawan Solo.
Jumlah total perlintasan kereta api di wilayah Kota Blitar ada 15 titik. Sesuai rekomendasi menteri perhubungan, kata Priyo ada tujuh titik perlintasan KA yang harus dibangun palang pintu. Di beberapa titik tersebut, kerap terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas.
Yakni pengguna jalan ditabrak kereta yang melintas. Tercatat selama tahun 2020, terdapat 35 kasus kecelakaan lalu lintas di jalur kereta api. Namun karena pertimbangan anggaran serta tingkat kerawanan, pemkot Blitar memprioritaskan lima titik telebih dahulu. "Kita prioritaskan lima titik terlebih dahulu," terang Priyo.
Pembangunan dimulai pada tahun ini. Pemkot Blitar, menargetkan pada bulan Juli lima titik perlintasan kereta api sudah memiliki palang pintu. Untuk dua titik perlintasan yang belum dipasang palang pintu, Pemkot Blitar, akan menempatkan dua penjaga yang akan jaga bergantian selama 24 jam setiap hari.
Baca Juga
"Ada lima titik perlintasan kereta api yang akan dipasang palang pintu. Anggaran sekitar Rp 4 miliar," ujar Priyo kepada wartawan. Lima titik perlintasan kereta api, diantaranya Jalan Lekso, yakni di sebelah utara rumah sakit Syuhada Haji. Kemudian jalan Suryat, Jalan Nias, Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Bengawan Solo.
Jumlah total perlintasan kereta api di wilayah Kota Blitar ada 15 titik. Sesuai rekomendasi menteri perhubungan, kata Priyo ada tujuh titik perlintasan KA yang harus dibangun palang pintu. Di beberapa titik tersebut, kerap terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga
Yakni pengguna jalan ditabrak kereta yang melintas. Tercatat selama tahun 2020, terdapat 35 kasus kecelakaan lalu lintas di jalur kereta api. Namun karena pertimbangan anggaran serta tingkat kerawanan, pemkot Blitar memprioritaskan lima titik telebih dahulu. "Kita prioritaskan lima titik terlebih dahulu," terang Priyo.
Pembangunan dimulai pada tahun ini. Pemkot Blitar, menargetkan pada bulan Juli lima titik perlintasan kereta api sudah memiliki palang pintu. Untuk dua titik perlintasan yang belum dipasang palang pintu, Pemkot Blitar, akan menempatkan dua penjaga yang akan jaga bergantian selama 24 jam setiap hari.
(eyt)