Prihatin! Gubernur dan Wakapolda Jambi Jenguk Balita 13 Bulan yang Dibacok Ibu Kandung
loading...
A
A
A
TEBO - Insiden pembacokan balita berusia 13 bulan di Kabupaten Tebo , Jambi, mendapatkan perhatian Gubernur Jambi Al Haris dan Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan R.
Gubernur dan Wakapolda Jambi menyempatkan diri menjenguk korban yang tengah dirawat secara intensif di ICU RSUD Tebo, Kamis (19/5/2022). "Kita sangat perihatin atas kejadian ini," kata Gubernur Jambi, Al Haris usai menjenguk korban.
Saat ini kata Gubernur, kondisi korban sudah mulai membaik namun tetap masih dilakukan perawatan intensif. "Alhamdulillah, keterangan Dirut RSUD kondisi korban saat ini mulai berangsur membaik. Mudah-mudahan korban segera pulih seperti biasanya," kata Haris.
Hal yang sama dikatakan Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Yudawan R. Saat ini kata dia, polisi telah mengamankan pelaku yang tidak lain adalah ibu kandung korban (balita).
Wakapolda mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan konseling ke Polda dalam rangka konseling psikologi. "Kebetulan salah satu psikolog andalan kita sekarang menjadi Kapolres Tebo, jadi Beliau lebih paham cara penanganannya," katanya.
Diketahui, seorang ibu muda di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tega membacok anak kandungnya yang masih balita, Selasa (17/5/2022).
Akibat kejadian itu, korban yang masih berusia 13 bulan mengalami luka di pinggang dan kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sultan Thaha Saifudin. Pelaku pembacokan bernama Resti Widia Rahayu (20), yang tidak lain ibu kandung korban.
Kejadian tersebut diketahui nenek korban, Eka (40). Saat itu, dia mendengar cucunya menangis digendong ibunya atau pelaku.
Melihat itu, nenek korban mendekati pelaku dan meminta korban yang sedang digendongnya untuk diberikan makan.
Namun, pelaku tidak ingin memberikannya dan membawa korban ke dalam kebun sawit sambil membawa kapak.
Melihat pelaku membawa kapak, nenek korban berusaha meminta kapak tersebut, namun tidak dihiraukan pelaku.
Setelah sampai di kebun, korban langsung diletakkan ke tanah dan dibacok pelaku dengan kapak sebanyak dua kali.
Nenek korban melihat kejadian tersebut langsung mengejar dan berusaha merebut kapak dari tangan pelaku.
Nenek korban sempat digigit saat merebut kapak dari pelaku. Usai nenek korban melepaskan kapak, pelaku kabur ke kebun. Sementara sang nenek membawa langsung cucunya ke puskesmas terdekat.
“Saat itu, saya lihat anak saya telah membacok korban. Saya langsung mengejar dan merebut kapak dari anak saya (ibu korban),” kata nenek Eka.
Saat ini korban masih mendapat perawatan setelah menjalani operasi luka jahitan di RSUD Sultan Thaha Tebo. Kasus penganiayaan ibu kandung terhadap anaknya itu kini sudah ditangani polisi.
Gubernur dan Wakapolda Jambi menyempatkan diri menjenguk korban yang tengah dirawat secara intensif di ICU RSUD Tebo, Kamis (19/5/2022). "Kita sangat perihatin atas kejadian ini," kata Gubernur Jambi, Al Haris usai menjenguk korban.
Saat ini kata Gubernur, kondisi korban sudah mulai membaik namun tetap masih dilakukan perawatan intensif. "Alhamdulillah, keterangan Dirut RSUD kondisi korban saat ini mulai berangsur membaik. Mudah-mudahan korban segera pulih seperti biasanya," kata Haris.
Hal yang sama dikatakan Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Yudawan R. Saat ini kata dia, polisi telah mengamankan pelaku yang tidak lain adalah ibu kandung korban (balita).
Wakapolda mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan konseling ke Polda dalam rangka konseling psikologi. "Kebetulan salah satu psikolog andalan kita sekarang menjadi Kapolres Tebo, jadi Beliau lebih paham cara penanganannya," katanya.
Diketahui, seorang ibu muda di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tega membacok anak kandungnya yang masih balita, Selasa (17/5/2022).
Akibat kejadian itu, korban yang masih berusia 13 bulan mengalami luka di pinggang dan kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sultan Thaha Saifudin. Pelaku pembacokan bernama Resti Widia Rahayu (20), yang tidak lain ibu kandung korban.
Kejadian tersebut diketahui nenek korban, Eka (40). Saat itu, dia mendengar cucunya menangis digendong ibunya atau pelaku.
Melihat itu, nenek korban mendekati pelaku dan meminta korban yang sedang digendongnya untuk diberikan makan.
Namun, pelaku tidak ingin memberikannya dan membawa korban ke dalam kebun sawit sambil membawa kapak.
Melihat pelaku membawa kapak, nenek korban berusaha meminta kapak tersebut, namun tidak dihiraukan pelaku.
Setelah sampai di kebun, korban langsung diletakkan ke tanah dan dibacok pelaku dengan kapak sebanyak dua kali.
Nenek korban melihat kejadian tersebut langsung mengejar dan berusaha merebut kapak dari tangan pelaku.
Nenek korban sempat digigit saat merebut kapak dari pelaku. Usai nenek korban melepaskan kapak, pelaku kabur ke kebun. Sementara sang nenek membawa langsung cucunya ke puskesmas terdekat.
“Saat itu, saya lihat anak saya telah membacok korban. Saya langsung mengejar dan merebut kapak dari anak saya (ibu korban),” kata nenek Eka.
Saat ini korban masih mendapat perawatan setelah menjalani operasi luka jahitan di RSUD Sultan Thaha Tebo. Kasus penganiayaan ibu kandung terhadap anaknya itu kini sudah ditangani polisi.
(nic)