Sadis! Balita 13 Bulan Dikapak Ibunya hingga Luka Bersimbah Darah
loading...
A
A
A
TEBO - Anak berinisial H yang baru berusia 13 bulan, terpaksa dilarikan ke RSUD Sultan Thaha Syaifuddin Tebo, Jambi, karena mengalami luka parah. H terluka parah akibat dianiaya ibu kandungnya menggunakan kapak.
Peristiwa berdarah ini, menggemparkan warga Desa Bangun Seranten, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi. Pelaku dua kali menganyunkan kapak ke tubuh mungil anaknya, hingga bersimbah darah.
Peristiwa penganiayaan ini, pertama kali diketahui oleh Eka (40) yang merupakan nenek korban, Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. "Saat itu cucu saya menangis di gendongan ibunya. Saya sempat menghampirinya, tetapi saya dilarang menggendongnya," ungkapnya.
Setelah melarang Eka menggendong korban, pelaku membawa korban pergi dan masuk ke kawasan kebun sawit sambil membawa kapak dan pisau. Melihat pelaku membawa kapak dan pisau sambil menggendong korban, Eka berupaya mencegah dan selalu mengikuti pelaku dari belakang.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di tengah kebun sawit, tiba-tiba pelaku meletakkan korban di atas tanah dan langsung dibacok menggunakan kapak. Pelaku dua kali membacok korban, dan mengenai pinggang korban.
Setelah melihat korban dikapak, Eka berusaha merebut kapak pelaku. Pada saat merebut kapak, pelaku menggigit punggung Eka, namun Eka berhasil lepas dari gigitan pelaku dan berhasil merebut kapak lalu dibuang ke selokan.
Peristiwa berdarah ini, menggemparkan warga Desa Bangun Seranten, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi. Pelaku dua kali menganyunkan kapak ke tubuh mungil anaknya, hingga bersimbah darah.
Peristiwa penganiayaan ini, pertama kali diketahui oleh Eka (40) yang merupakan nenek korban, Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB. "Saat itu cucu saya menangis di gendongan ibunya. Saya sempat menghampirinya, tetapi saya dilarang menggendongnya," ungkapnya.
Setelah melarang Eka menggendong korban, pelaku membawa korban pergi dan masuk ke kawasan kebun sawit sambil membawa kapak dan pisau. Melihat pelaku membawa kapak dan pisau sambil menggendong korban, Eka berupaya mencegah dan selalu mengikuti pelaku dari belakang.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di tengah kebun sawit, tiba-tiba pelaku meletakkan korban di atas tanah dan langsung dibacok menggunakan kapak. Pelaku dua kali membacok korban, dan mengenai pinggang korban.
Setelah melihat korban dikapak, Eka berusaha merebut kapak pelaku. Pada saat merebut kapak, pelaku menggigit punggung Eka, namun Eka berhasil lepas dari gigitan pelaku dan berhasil merebut kapak lalu dibuang ke selokan.