Kisah Kapten Lukas Kustaryo Pentolan Siliwangi yang Diburu Tentara Belanda

Minggu, 24 April 2022 - 05:51 WIB
loading...
A A A
Sesaat kemudian, Cawi mendengar suara tetangga datang ke rumahnya. Dengan teriakannya, tetangganya itu mengatakan kalau banyak mayat di lapangan. Cawi pun sadar, seluruh pria di Rawagede tewas di tangan tentara Belanda. “Suami saya juga tewas. Ada yang bilang sama saya lokasi tewasnya Bitol,” ucapnya.

Tak lama kemudian, sebelum magrib, Kapten Lukas Kustaryo datang ke Rawagede. Menurut Cawi, Lukas menangis saat melihat warga Rawagede dibantai Belanda. Lukas pun bilang sama warga Rawagede bakal membangun monumen.

Cawi mengatakan, dirinya baru pertama kali bertemu Kapten Lukas. Sebelumnya, dirinya belum pernah mendengar nama Lukas. “Saya juga baru tahu kalau Kapten Lukas sehari sebelum pembantaian menginap di Rawagede,” ujarnya.

Kapten Lukas sendiri tidak mengetahui terjadi pembantaian di Rawagede. Kapten Lukas pun berkali-kali memohon maaf kepada warga karena kedatangannya di Rawagede telah memicu terjadinya pembantaian itu. “Kapten Lukas minta maaf kepada warga. Karena dirinya warga Rawagede jadi korban,” tandas Cawi.

Kapten Lukas Kustaryo lahir di Magetan 1920 dan meninggal dunia pada tanggal, 8 Juni 1997 dia pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cipanas.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1981 seconds (0.1#10.140)