Sultan Aji, Raja Kutai yang Gugur saat Bertempur Melawan VOC

Selasa, 19 April 2022 - 07:01 WIB
loading...
Sultan Aji, Raja Kutai yang Gugur saat Bertempur Melawan VOC
Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. (Ist)
A A A
Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778.

Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17. Beliau lahir di Jembayan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 1667 dan merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng.

Sultan Aji Muhammad Idris menikah dua kali dan mempunyai 12 orang putra putri

Sultan Aji adalah tokoh pemersatu yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia. Melalui perubahan sistem pemerintahan menjadi kesultanan, Ia berusaha menjalin hubungan dan menyatukan kekuatan dengan berbagai kesultanan dalam menentang kolonialisme.

Sultan Aji berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Sulawesi Selatan terutama kerajaan-kerajaan Bugis seperti Wajo, Bone, dan Soppeng.

Ketika VOC mulai menguasai kerajaan Kutai Kartanegara dan Kerajaan Pasir, Sultan Aji sebagai pangeran Kutai terus melakukan perlawanan.
Sultan Aji konsisten mewujudkan visi mengusir kekuatan VOC dari Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Indonesia secara keseluruhan.

Baca: Kisah Arung Palakka, Pahlawan Bone yang Dicap Pengkhianat.

Sultan Aji berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Dengan gagah berani Sultan Aji menggepur VOC dan akhirnya beliau gugur sebagai syuhada di medan perang. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.

Baca Juga: Kisah Kolonel Sentot, Pemimpin Pasukan Setan yang Ditakuti Belanda karena Kebal Peluru.

Sepeninggal Sultan Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin.

Sultan Aji Muhammad Idris dimakamkan bersama Mertua beliau Raja La Madukelleng dari Wajo di pemakaman keluarga Raja Wajo, Sulawesi Selatan.

Sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2699 seconds (0.1#10.140)