Gula Impor Tiba Senin Depan, DPRD Sulsel Ingatkan Jangan Ada Penimbunan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bulog Sulselbar memastikan 500 ton gula impor akan tiba di Kota Makassar pada Senin (27/4/2020) pekan depan. Jadwal itu molor dari agenda awal yakni pada hari ini, Jumat (24/4/2020). Nantinya ratusan ton gula impor itu akan disalurkan ke sejumlah kabupaten/kota lingkup Sulsel dan Sulbar.
Wakil Ketua Komisi B Bidang Ekonomi DPRD Sulsel, Andi Nurhidayanti, meminta distibusi gula impor ke daerah menjadi atensi untuk dikawal ketat. Diingatkannya pula jangan ada penimbunan di tengah pandemi virus corona alias covid-19 dan bulan suci Ramadhan, dimana kebutuhan masyarakat sedang meningkat.
Menurut dia, bila disalurkan dengan baik, maka kelangkaan dan kenaikan harga gula pasir bisa ditekan. Hanya menunggu waktu harga gula bisa kembali stabil. "Mereka (stakeholder terkait) jamin kok nanti harga pasaran (stabil), yang penting nggak ada yang menimbun," ujar dia, kepada SINDOnews, Jumat (24/4/2020).
"Jangan mencari keuntungan pada saat ini, apalagi sudah Ramadhan," tegas legislator Sulsel ini.
Lebih jauh, ia memaparkan banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga gula pasir. Salah satunya dengan menggelar pasar murah dengan ketentuan memakai kupon. Itu penting guna menghindari antrean atau keramaian yang mesti dicegah di tengah pandemi corona.
Di samping cara itu, pemerintah bisa menyalurkan bantuan sembako, termasuk gula secara merata ke daerah-daerah. Dengan begitu, pedagang culas yang menimbun gula tidak bisa memanfaatkan kondisi langkanya gula di pasaran.
Kebutuhan Gula Sulsel 20.000 Ton
Dikonfirmasi terpisah, Kadivre Bulog Sulselbar, Eko Pranoto, menyampaikan stok gula pasir di gudang saat ini tersisa lima ton. Namun, begitu dipastikannya pasokan gula impor akan tiba Senin pekan depan. Mulanya memang pihaknya dijanji pada Jumat ini, tapi ada keterlambatan karena diduga adanya antrean permintaan dari Bulog daerah lain.
Eko menyebut kapal pengangkut gula impor untuk Sulsel akan bersandar paling lambat hari Minggu (26/4/2020), sebelum bongkar muat pada keesokan harinya. "Belum pak (datang gula hari ini), bergeser hari Senin baru bongkar di pelabuhan. Rencananya kan Minggu (tiba), terus Senin baru bongkar," ujarnya.
Eko menjelaskan bahwa pasokan gula ke Sulsel datang bertahap. Kemungkinan terbagi tiga gelombang. Tahap pertama sebanyak 500 ton. Adapun secara keseluruhan sebesar 1.350 ton untuk Sulselbar. Jumlah itu masih kurang dari kebutuhan gula Sulsel yang mencapai 20.000 ton.
"Total keseluruhan ada 1.000 ton terus ada tambahan lagi nanti dari pabrik Bulog di Jawa tengah sekitar nanti 350 ton. Kalau memang kurang nantinya saya akan minta lagi ke pusat," katanya.
Total kebutuhan gula di Sulsel sendiri sebanyak 20.000 ton. Olehnya itu, Bulog tetap akan kembali meminta ke pusat jika gula saat ini masih dirasa kurang untuk menekan harga pasar yang diketahui sudah melewati harga eceran tertinggi.
Wakil Ketua Komisi B Bidang Ekonomi DPRD Sulsel, Andi Nurhidayanti, meminta distibusi gula impor ke daerah menjadi atensi untuk dikawal ketat. Diingatkannya pula jangan ada penimbunan di tengah pandemi virus corona alias covid-19 dan bulan suci Ramadhan, dimana kebutuhan masyarakat sedang meningkat.
Menurut dia, bila disalurkan dengan baik, maka kelangkaan dan kenaikan harga gula pasir bisa ditekan. Hanya menunggu waktu harga gula bisa kembali stabil. "Mereka (stakeholder terkait) jamin kok nanti harga pasaran (stabil), yang penting nggak ada yang menimbun," ujar dia, kepada SINDOnews, Jumat (24/4/2020).
"Jangan mencari keuntungan pada saat ini, apalagi sudah Ramadhan," tegas legislator Sulsel ini.
Lebih jauh, ia memaparkan banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga gula pasir. Salah satunya dengan menggelar pasar murah dengan ketentuan memakai kupon. Itu penting guna menghindari antrean atau keramaian yang mesti dicegah di tengah pandemi corona.
Di samping cara itu, pemerintah bisa menyalurkan bantuan sembako, termasuk gula secara merata ke daerah-daerah. Dengan begitu, pedagang culas yang menimbun gula tidak bisa memanfaatkan kondisi langkanya gula di pasaran.
Kebutuhan Gula Sulsel 20.000 Ton
Dikonfirmasi terpisah, Kadivre Bulog Sulselbar, Eko Pranoto, menyampaikan stok gula pasir di gudang saat ini tersisa lima ton. Namun, begitu dipastikannya pasokan gula impor akan tiba Senin pekan depan. Mulanya memang pihaknya dijanji pada Jumat ini, tapi ada keterlambatan karena diduga adanya antrean permintaan dari Bulog daerah lain.
Eko menyebut kapal pengangkut gula impor untuk Sulsel akan bersandar paling lambat hari Minggu (26/4/2020), sebelum bongkar muat pada keesokan harinya. "Belum pak (datang gula hari ini), bergeser hari Senin baru bongkar di pelabuhan. Rencananya kan Minggu (tiba), terus Senin baru bongkar," ujarnya.
Eko menjelaskan bahwa pasokan gula ke Sulsel datang bertahap. Kemungkinan terbagi tiga gelombang. Tahap pertama sebanyak 500 ton. Adapun secara keseluruhan sebesar 1.350 ton untuk Sulselbar. Jumlah itu masih kurang dari kebutuhan gula Sulsel yang mencapai 20.000 ton.
"Total keseluruhan ada 1.000 ton terus ada tambahan lagi nanti dari pabrik Bulog di Jawa tengah sekitar nanti 350 ton. Kalau memang kurang nantinya saya akan minta lagi ke pusat," katanya.
Total kebutuhan gula di Sulsel sendiri sebanyak 20.000 ton. Olehnya itu, Bulog tetap akan kembali meminta ke pusat jika gula saat ini masih dirasa kurang untuk menekan harga pasar yang diketahui sudah melewati harga eceran tertinggi.
(tri)