Pembangunan Jembatan Gantung di Sidrap Dapat Kucuran Anggaran Rp1,3 Miliar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Jembatan gantung yang berada di Desa Belawae, Kecamatan Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, mendapat suntikan anggaran Rp1,3 Miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Hal tersebut dibenarkan Kadis PUPR Sidrap, Abdul Rasyid mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut untuk memudahkan masyarakat sekitar dan siswa agar tak kesulitan untuk menempuh pendidikan ke sekolah .
"Kami terima bantuan keuangan dari Pemprov Sulsel senilai Rp1,3 miliar. Anggaran ini yang akan kami pakai untuk membangun jembatan di Desa Belawae," ungkapnya, Rabu, (30/3/2022).
Pembangunan jembatan kata Rasyid, ditargetkan tahun ini akan terealisasi, usai adanya SK untuk legalitas bantuan keuangan, dimasukan dalam anggaran parsial di APBD tahun 2022.
"Setelah ada SK kita segera masukkan di parsial dan selanjutnya masuk tahap lelang," terangnya.
Menurutnya, untuk proses lelang ditargetkan terlaksana sekitar awal bulan Mei mendatang, sementara proses pengerjaan ditarget 4-5 bulan.
"Desainnya kita akan buat simpel. Kita mau kejar fungsinya. Supaya anak-anak kita tidak perlu naik rakit ke sekolah dan warga juga aman melintas," urai Abdul Rasyid.
Sekedar diketahui, jembatan gantung di wilayah ini rusak akibat diterjang banjir bandang pada Juni 2020. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses warga itu sempat viral di media sosial. Akibatnya siswa SDN 2 Belawae dan gurunya terekam video bertaruh nyawa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan rakit.
Hal tersebut dibenarkan Kadis PUPR Sidrap, Abdul Rasyid mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut untuk memudahkan masyarakat sekitar dan siswa agar tak kesulitan untuk menempuh pendidikan ke sekolah .
"Kami terima bantuan keuangan dari Pemprov Sulsel senilai Rp1,3 miliar. Anggaran ini yang akan kami pakai untuk membangun jembatan di Desa Belawae," ungkapnya, Rabu, (30/3/2022).
Pembangunan jembatan kata Rasyid, ditargetkan tahun ini akan terealisasi, usai adanya SK untuk legalitas bantuan keuangan, dimasukan dalam anggaran parsial di APBD tahun 2022.
"Setelah ada SK kita segera masukkan di parsial dan selanjutnya masuk tahap lelang," terangnya.
Menurutnya, untuk proses lelang ditargetkan terlaksana sekitar awal bulan Mei mendatang, sementara proses pengerjaan ditarget 4-5 bulan.
"Desainnya kita akan buat simpel. Kita mau kejar fungsinya. Supaya anak-anak kita tidak perlu naik rakit ke sekolah dan warga juga aman melintas," urai Abdul Rasyid.
Sekedar diketahui, jembatan gantung di wilayah ini rusak akibat diterjang banjir bandang pada Juni 2020. Jembatan yang menjadi satu-satunya akses warga itu sempat viral di media sosial. Akibatnya siswa SDN 2 Belawae dan gurunya terekam video bertaruh nyawa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan rakit.
(agn)