Minyak Goreng Langka, Ganjar ke Kemendag: Seperti Tikus Mati di Lumbung Padi

Kamis, 24 Maret 2022 - 07:50 WIB
loading...
A A A
Dia mengusulkan Kemendag untuk mengatur perusahaan produsen minyak goreng. "Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin kementerian perdagangan bisa melakukan itu," tegasnya.

Politisi PDIP ini juga mengatakan, salah satu tindakan yang bisa diambil adalah dengan mengendalikan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 20 persen. Idenya, adalah membebankan distribusi pada perusahaan.

"Tadi ide yang paling bagus adalah siapa yang mengawasi, siapa yang mengawasi? yang mengawasi adalah produsen sendiri, bukan dari kita. Mereka yang mengawasi dan harus sampai pada rakyat," ujar Ganjar.

"Jadi mereka dibebani. Mohon maaf ini para pengusaha minyak goreng ya. Dibebani usaha untuk mendistribusikan kepada konsumen, sehingga harganya bisa Rp14.000 per liter. Ini menurut saya penting," ujarnya.



Selain itu, Ganjar mengatakan, penanganan harga minyak goreng yang fluktuatif tidak bisa terus melihat dari sisi hilir. Justru penanganan dari sisi hulu adalah poin paling penting.

"Maka saya minta teman-teman dari Perhutani untuk menyiapkan lahan bekerjasama dengan distan kita, agar kita bisa tanam. Ini mestinya kita mengambil tindakan, aturan yang bisa menguntungkan petani dan sinergi dengan mereka," katanya.

Fluktuasi harga minyak goreng ini, dinilainya mulai mempengaruhi komoditas lain. Untuk itu, lanjut Ganjar, pemerintah juga mesti menyiapkan alternatif dan mengedukasi masyarakat.

"Termasuk daging kerbau yang ada 70 ton di Jawa Tengah punya bulog, itu kita siapkan. Kalau daging sapinya tinggi ya kita edukasi. Ini ada daging kerbau beku nih, segera beli. Cuma Rp70ribu per kg harganya, lebih murah. Jadi artinya dari sisi persediaan aman, tapi harga yang masih fluktuatif, nah ini yang coba kita kendalikan dengan rapat tadi," ujarnya.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3029 seconds (0.1#10.140)