Kurangi Sampah Plastik hingga 70 Persen pada 2025, Ini Tantangan Pemerintah

Rabu, 16 Maret 2022 - 23:09 WIB
loading...
A A A
Dalam konteks penanganan sampah, kata Edward, air minum dengan galon sekali pakai sangat tidak dianjurkan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan prioritas penanganan sampah berbasis mengurangi dan membatasi penggunaan sampah plastik.

"Dengan konsep tersebut, akan semakin banyak timbulan sampah untuk diolah. Kebijakan yang mendorong air minum kemasan galon sekali pakai harusnya dipertimbangkan kembali. Kita tidak dukung yang sekali pakai, usahakan yang bisa digunakan kembali,” kata dia.

Guru Besar FEB Universitas Padjadjaran, Martha Fani Cahyandito mengatakan, salah satu faktor penting dalam ekonomi hijau adalah kesehatan. Kebijakan yang sifatnnya multidimensi dan multisektoral harus dapat menjaga kepentingan bersama, prioritas utama yang sudah ditetapkan, dan tidak merugikan banyak pihak.

Menurutnya, AMDK galon sekali pakai otomatis akan menambah sampah plastik. "Harus dapat dipikirkan dampak menyeluruhnya, baik dari sisi lingkungan, infrastuktur pengolahan, persaingan usaha termasuk industri yang bergantung dari keputusan ini, dan dampak ekonominya seperti kepada UMKM dan tenaga kerja. Harus duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini bersama,” tegasnya.
(don)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7084 seconds (0.1#10.140)