Mal di Bandung Ini Pasang Thermal Camera dan Lift Tanpa Sentuh Tombol
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah pengelola mal dan pusat perbelanjaan di Kota Bandung menerapkan protokol kesehatan dengan skema new normal. Pengelola melakukan beberapa penyesuaikan infrastruktur untuk mencegah penularan COVID-19.
Mal Bandung Indah Plaza (BIP) misalnya, memasang thermal camera di pintu masuk utama untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Penggunaan alat ini untuk mendeteksi lebih cepat suhu tubuh manusia tanpa harus diperiksa satu persatu. (BACA JUGA: Hari Pertama Buka, Ribuan Orang Serbu Mal di Kota Bandung )
"Pengunjung yang suhu tubuhnya tinggi bisa langsung terdeteksi. Begitupun yang tidak mengenakan masker. Mereka tidak kami perkenankan masuk," kata Marcom Manajer Mal BIP dan Istana Plaza (IP) Aditia Fahmi, Senin (15/6/2020). (BACA JUGA: Hari Ini Mal dan Pusat Perbelanjaan di Bandung Mulai Buka )
Selain itu, di pintu masuk, ujar Aditia, manajemen BIP juga menyiapkan pedal westafel agar pengunjung mencuci tangan sebelum masuk. (BACA JUGA: PSBB Proporsional Kota Bandung Lanjut Sampai 26 Juni, Mal Boleh Buka )
Westafel dioperasikan menggunakan kaki, sehingga tangan pegunjung tidak perlu menyentuh keran air. Di dalam mal, hampir setiap tenant juga menyedikan hand sanitizer.
Manajemen BIP juga telah menganti sistem lift. Di mana lift tidak lagi dipencek menggunakan tangan, tetapi diganti menggunakan pedal. Berbeda dengan di Mal Istana Plaza (IP), mal itu menerapkan sistem pencet tanpa sentuh untuk liftnya.
"Pengunjung yang menggunakan lift, tidak perlu memnyentuh. Cukup mendekatkan tangan ke tombol angka lantai yang dituju. Jumlah pengguna lift juga kami batasi," ujar dia.
Setiap tenant, tutur Aditia, juga wajib menerapkan physical distancing bagi pengunjung. Mengenakan sarung tangan, masker, dan face field wajib bagi penjaga tenant. Tenant yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, akan dikenakan sanksi dilarang beroperasi.
Tak jauh beda, Manajemen Trans Studio Mal (TSM) juga menerapkan protokol kesehatan COVID-19 bagi pengunjung yang akan masuk mal. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona di mal.
Di pintu masuk, TSM mengerahkan petugas untuk mengecek suhu tubuh pengunjungh. Juga memastikan agar pengunjung mengenakan masker. Setiap pengunjung yang masuk akan dihitung, agar jumlahnya tidak lebih dari 30%.
"Kami juga menyiapkan westafel fortabel, handsanitizer, dan garis batas 1,5 meter. Kami juga akan rutin melakukan penyemprotan desinfektan untuk mengurangi peyeebaran virus corona," kata Public Relation TSM Ira Siska.
Sedangkan untuk lift, pihaknya menugaskan seorang petugas operator lift. Dia akan menuntun pengunjung ke setiap lantai. Sehingga pengunjung tidak perlu memencet tombil lift. Petugas di lift dilengkapi alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Sedangkan di eskalator, kami buat tanda agar pengunjung tidak berdekatan. Kami sekat setiap dua langkah agar berjauhan," ujar dia.
Mal Bandung Indah Plaza (BIP) misalnya, memasang thermal camera di pintu masuk utama untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung. Penggunaan alat ini untuk mendeteksi lebih cepat suhu tubuh manusia tanpa harus diperiksa satu persatu. (BACA JUGA: Hari Pertama Buka, Ribuan Orang Serbu Mal di Kota Bandung )
"Pengunjung yang suhu tubuhnya tinggi bisa langsung terdeteksi. Begitupun yang tidak mengenakan masker. Mereka tidak kami perkenankan masuk," kata Marcom Manajer Mal BIP dan Istana Plaza (IP) Aditia Fahmi, Senin (15/6/2020). (BACA JUGA: Hari Ini Mal dan Pusat Perbelanjaan di Bandung Mulai Buka )
Selain itu, di pintu masuk, ujar Aditia, manajemen BIP juga menyiapkan pedal westafel agar pengunjung mencuci tangan sebelum masuk. (BACA JUGA: PSBB Proporsional Kota Bandung Lanjut Sampai 26 Juni, Mal Boleh Buka )
Westafel dioperasikan menggunakan kaki, sehingga tangan pegunjung tidak perlu menyentuh keran air. Di dalam mal, hampir setiap tenant juga menyedikan hand sanitizer.
Manajemen BIP juga telah menganti sistem lift. Di mana lift tidak lagi dipencek menggunakan tangan, tetapi diganti menggunakan pedal. Berbeda dengan di Mal Istana Plaza (IP), mal itu menerapkan sistem pencet tanpa sentuh untuk liftnya.
"Pengunjung yang menggunakan lift, tidak perlu memnyentuh. Cukup mendekatkan tangan ke tombol angka lantai yang dituju. Jumlah pengguna lift juga kami batasi," ujar dia.
Setiap tenant, tutur Aditia, juga wajib menerapkan physical distancing bagi pengunjung. Mengenakan sarung tangan, masker, dan face field wajib bagi penjaga tenant. Tenant yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat, akan dikenakan sanksi dilarang beroperasi.
Tak jauh beda, Manajemen Trans Studio Mal (TSM) juga menerapkan protokol kesehatan COVID-19 bagi pengunjung yang akan masuk mal. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona di mal.
Di pintu masuk, TSM mengerahkan petugas untuk mengecek suhu tubuh pengunjungh. Juga memastikan agar pengunjung mengenakan masker. Setiap pengunjung yang masuk akan dihitung, agar jumlahnya tidak lebih dari 30%.
"Kami juga menyiapkan westafel fortabel, handsanitizer, dan garis batas 1,5 meter. Kami juga akan rutin melakukan penyemprotan desinfektan untuk mengurangi peyeebaran virus corona," kata Public Relation TSM Ira Siska.
Sedangkan untuk lift, pihaknya menugaskan seorang petugas operator lift. Dia akan menuntun pengunjung ke setiap lantai. Sehingga pengunjung tidak perlu memencet tombil lift. Petugas di lift dilengkapi alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Sedangkan di eskalator, kami buat tanda agar pengunjung tidak berdekatan. Kami sekat setiap dua langkah agar berjauhan," ujar dia.
(awd)