Jalan Penghubung Desa Ambles, Petani di Aceh Tengah Kesulitan Angkut Hasil Pertanian ke Pasar
loading...
A
A
A
TAKENGON - Jalan penghubung antar desa di Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah, putus akibat abrasi badan jalan. Akibatnya, masyarakat kesulitan mengangkut hasil pertanian mereka. Warga yang selama ini menggunakan jalan tersebut untuk aktivitas ekonomi berharap segera ditangani.
Hamdan Juhri, warga Kampung Lukup Sabun Barat, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah mengatakan, pihaknya kesulitan untuk beraktivitas karena rusaknya jalan penghubung antar desa tersebut. “Kondisi jalan sangat memprihatinkan,” pungkas Hamdan, Rabu (2/2/2022).
Lanjut Hamdan, jalan penghubung antar desa sudah tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat yang biasa mengangkut hasil pertanian warga dari kebun ke pasar. Badan jalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kute Panang sebagian besar telah ambles, dengan kedalaman mencapai satu hingga dua meter.
“Bahkan di beberapa titik terlihat badan jalan sudah putus total, sehingga masyarakat yang melintas harus melewati perkarangan rumah warga. Meski demikian sebagian warga masih nekat mengangkut hasil pertanian dari kebun dengan menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Hamdan.
Sementara itu, warga yang tidak memiliki kendaraan roda dua terpaksa harus memikul hasil kebun ke pasar. Kerusakan jalan tersebut sudah sejak tahun 2019 dan kini kondisinya sudah sangat parah karena hampir sepanjang satu kilometer badan jalan sudah ambles.
“Bahkan beberapa fasilitas umum juga ikut rusak akibat abrasi badan jalan. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut untuk memudahkan akses transportasi warga, terutama untuk mengangkut hasil pertanian,” katanya.
Hamdan Juhri, warga Kampung Lukup Sabun Barat, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah mengatakan, pihaknya kesulitan untuk beraktivitas karena rusaknya jalan penghubung antar desa tersebut. “Kondisi jalan sangat memprihatinkan,” pungkas Hamdan, Rabu (2/2/2022).
Lanjut Hamdan, jalan penghubung antar desa sudah tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat yang biasa mengangkut hasil pertanian warga dari kebun ke pasar. Badan jalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kute Panang sebagian besar telah ambles, dengan kedalaman mencapai satu hingga dua meter.
“Bahkan di beberapa titik terlihat badan jalan sudah putus total, sehingga masyarakat yang melintas harus melewati perkarangan rumah warga. Meski demikian sebagian warga masih nekat mengangkut hasil pertanian dari kebun dengan menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Hamdan.
Sementara itu, warga yang tidak memiliki kendaraan roda dua terpaksa harus memikul hasil kebun ke pasar. Kerusakan jalan tersebut sudah sejak tahun 2019 dan kini kondisinya sudah sangat parah karena hampir sepanjang satu kilometer badan jalan sudah ambles.
“Bahkan beberapa fasilitas umum juga ikut rusak akibat abrasi badan jalan. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut untuk memudahkan akses transportasi warga, terutama untuk mengangkut hasil pertanian,” katanya.
(don)