Pertamina Harapkan Mahasiswa Lebih Bijak Menyuarakan Pendapat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan pihaknya sangat menghormati bentuk aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa ataupun masyarakat.
Hal itu diatur dalam undang-undang yang memberikan kebebasan berekspresi menyuarakan pendapat di muka umum. Meski demikian, Pertamina berharap agar mahasiswa lebih bijak dalam menyuarakan pendapat.
Diketahui, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Sulawesi Selatan melakukan aksi demontrasi di kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi di Makassar, Kamis (27/1/2022).
Dari aksi tersebut, Pertamina menyesalkan adanya ulah sejumlah oknum mahasiswa yang sudah jauh dari misi awal menyuarakan pendapat dengan damai.
Laode menjelaskan kronologis kejadian yang terjadi. Aksi demontrasi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WITA, dimana para pengunjuk rasa berkonvoi dan tiba di depan Kantor Pertamina dengan menggunakan kendaraan roda dua dan melakukan orasi secara bergantian dengan pengeras suara kemudian dilanjutkan dengan membacakan pernyataan sikap.
Setelah melakukan orasi, pengunjuk rasa kemudian membajak mobil truk yang lewat yang digunakan untuk orasi, kemudian menerobos masuk dengan cara memanjat pagar kantor dan melakukan pemukulan terhadap anggota sekuriti dan melemparkan traffic cone sehingga mengenai bagian kepala pekerja Pertamina.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini terjadi. Demonstrasi biasanya berujung dengan damai dan bisa dilakukan dengan diskusi bersama perwakilan para demonstran. Kami sudah siapkan antigen on the spot dan ruang diskusi dan melaksanakan prosedur pengamanan sebagaimana mestinya, namun mereka tetap merangsek masuk dengan berbagai cara," ujar Laode
Aksi itu merupakan yang kesekian kalinya melibatkan organisasi yang sama, ruang diskusi baik tertutup maupun terbuka sudah dicoba dilakukan, namun sangat disesalkan hubungan baik yang coba dijalin berujung aksi yang terjadi, Kamis (27/1/2022) kemarin.
"Kejadian seperti ini bisa kita jadikan contoh dan pelajaran agar ke depan mahasiswa dapat melakukan cara lain dalam mengekspresikan pendapatnya seperti melalui kegiatan berbentuk kajian ataupun diskusi publik yang pernah dilakukan sebelumnya bersama mahasiswa baru-baru ini bersama dengan ESDM dan Akademisi yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi kepemudaan tanggal 13 Januari lalu di Kopizone, Jalan Boulevard," ucapnya.
Hal itu diatur dalam undang-undang yang memberikan kebebasan berekspresi menyuarakan pendapat di muka umum. Meski demikian, Pertamina berharap agar mahasiswa lebih bijak dalam menyuarakan pendapat.
Diketahui, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Sulawesi Selatan melakukan aksi demontrasi di kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi di Makassar, Kamis (27/1/2022).
Dari aksi tersebut, Pertamina menyesalkan adanya ulah sejumlah oknum mahasiswa yang sudah jauh dari misi awal menyuarakan pendapat dengan damai.
Laode menjelaskan kronologis kejadian yang terjadi. Aksi demontrasi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WITA, dimana para pengunjuk rasa berkonvoi dan tiba di depan Kantor Pertamina dengan menggunakan kendaraan roda dua dan melakukan orasi secara bergantian dengan pengeras suara kemudian dilanjutkan dengan membacakan pernyataan sikap.
Setelah melakukan orasi, pengunjuk rasa kemudian membajak mobil truk yang lewat yang digunakan untuk orasi, kemudian menerobos masuk dengan cara memanjat pagar kantor dan melakukan pemukulan terhadap anggota sekuriti dan melemparkan traffic cone sehingga mengenai bagian kepala pekerja Pertamina.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini terjadi. Demonstrasi biasanya berujung dengan damai dan bisa dilakukan dengan diskusi bersama perwakilan para demonstran. Kami sudah siapkan antigen on the spot dan ruang diskusi dan melaksanakan prosedur pengamanan sebagaimana mestinya, namun mereka tetap merangsek masuk dengan berbagai cara," ujar Laode
Aksi itu merupakan yang kesekian kalinya melibatkan organisasi yang sama, ruang diskusi baik tertutup maupun terbuka sudah dicoba dilakukan, namun sangat disesalkan hubungan baik yang coba dijalin berujung aksi yang terjadi, Kamis (27/1/2022) kemarin.
"Kejadian seperti ini bisa kita jadikan contoh dan pelajaran agar ke depan mahasiswa dapat melakukan cara lain dalam mengekspresikan pendapatnya seperti melalui kegiatan berbentuk kajian ataupun diskusi publik yang pernah dilakukan sebelumnya bersama mahasiswa baru-baru ini bersama dengan ESDM dan Akademisi yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi kepemudaan tanggal 13 Januari lalu di Kopizone, Jalan Boulevard," ucapnya.