Bukan Perampokan, Ini Motif Pelaku Tega Bunuh Janda Guru Piano di Jember
loading...
A
A
A
JEMBER - Teka-teki motif pembunuhan guru piano di Jember yang semula diduga perampokan di Jalan Wijaya Kusuma, akhirnya terkuak.
Ternyata, pelaku yang bernama Hafid Prasetyo yang merupakan tukang service TV, marah lantaran tidak dipinjami uang oleh korban, sehingga kalap dan membunuh korban di dalam kamar mandi dengan pisau dapur di bagian lehernya.
Sementara ibu korban, Sri Hudi Asmara yang mengetahui anaknya dianiaya hingga meninggal menjerit namun disumpal lakban oleh pelaku. Kemudian mengambil uang milik korban sejumlah Rp13 juta lebih.
Sayangnya, teriakan korban membuat warga datang ke lokasi kejadian yang kemudian menangkap pelaku beramai-ramai.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna. Dia menjelaskan dari introgasi kepada pelaku jika kedatangan pelaku ke rumah korban untuk membenahi televisi yang rusak.
“Namun setelah dicek ternyata kerusakan atas televisi itu tidak dapat dibenahi, sehingga pelaku menyarankan membeli baru,” kata AKP Komang.
Pelaku pun bersedia untuk mencarikan, hingga akhirnya korban memberi uang senilai Rp2 juta kepada pelaku untuk membeli TV baru.
Ternyata, pelaku yang bernama Hafid Prasetyo yang merupakan tukang service TV, marah lantaran tidak dipinjami uang oleh korban, sehingga kalap dan membunuh korban di dalam kamar mandi dengan pisau dapur di bagian lehernya.
Sementara ibu korban, Sri Hudi Asmara yang mengetahui anaknya dianiaya hingga meninggal menjerit namun disumpal lakban oleh pelaku. Kemudian mengambil uang milik korban sejumlah Rp13 juta lebih.
Sayangnya, teriakan korban membuat warga datang ke lokasi kejadian yang kemudian menangkap pelaku beramai-ramai.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna. Dia menjelaskan dari introgasi kepada pelaku jika kedatangan pelaku ke rumah korban untuk membenahi televisi yang rusak.
“Namun setelah dicek ternyata kerusakan atas televisi itu tidak dapat dibenahi, sehingga pelaku menyarankan membeli baru,” kata AKP Komang.
Pelaku pun bersedia untuk mencarikan, hingga akhirnya korban memberi uang senilai Rp2 juta kepada pelaku untuk membeli TV baru.