Kisah Syekh Maulana Malik Ibrahim, Memiliki Karomah Turunkan Hujan dan Disegani Raja Majapahit
loading...
A
A
A
Kisah tentang Wali Songo telah tersohor di seluruh Nusantara. Para penyebar Agama Islam ini, selalu dekat dengan rakyat. Salah satunya adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim, atau juga sering disebut sebagai Sunan Gresik.
Syekh Maulana Malik Ibrahim, merupakan salah seorang yang pertama menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa. Dari sembilan anggota Wali Songo, Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan yang paling senior.
Dalam sejumlah catatan sejarah, disebutkan kedatangan Syekh Maulana Malik Ibrahim ke tanah Jawa, disertai oleh sejumlah pengikutnya dan menempati Desa Sembalo yang kini dikenal dengan wilayah Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Dia juga mendirikan masjid pertama di Desa Pasucian, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Syekh Maulana Malik Ibrahim, sering kali disebut-sebut memiliki karomah dalam menurunkan hujan saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Kisah karomah Syekh Maulana Malik Ibrahim tersebut, diawali saat dia mengembara dan bertemu dengan sekelompok orang yang tengah mengadakan upacara pengorbanan seorang gadis di atas bukit untuk meminta hujan.
Dalam upacara itu, sang dukun telah siap menghujamkan sebilah pisau ke dada gadis cantik yang dijadikan persembahan bagi Dewa Hujan. Wanita itu adalah gadis ketiga yang dipersembahkan ke Dewa Hujan, setelah dua korban sebelumnya dipersembahkan namun tidak juga membuat hujan turun dari langit.
Melihat hal itu, dari kejauhan Syekh Maulana Malik Ibrahim berteriak lantang mencegah praktik persembahan manusia itu. Tetapi ujung pisau telah sampai ke dada si gadis malang. Namun keajaiban terjadi, pisau itu tak mampu menembus dadanya.
Syekh Maulana Malik Ibrahim, merupakan salah seorang yang pertama menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa. Dari sembilan anggota Wali Songo, Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan yang paling senior.
Dalam sejumlah catatan sejarah, disebutkan kedatangan Syekh Maulana Malik Ibrahim ke tanah Jawa, disertai oleh sejumlah pengikutnya dan menempati Desa Sembalo yang kini dikenal dengan wilayah Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Dia juga mendirikan masjid pertama di Desa Pasucian, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Syekh Maulana Malik Ibrahim, sering kali disebut-sebut memiliki karomah dalam menurunkan hujan saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Kisah karomah Syekh Maulana Malik Ibrahim tersebut, diawali saat dia mengembara dan bertemu dengan sekelompok orang yang tengah mengadakan upacara pengorbanan seorang gadis di atas bukit untuk meminta hujan.
Dalam upacara itu, sang dukun telah siap menghujamkan sebilah pisau ke dada gadis cantik yang dijadikan persembahan bagi Dewa Hujan. Wanita itu adalah gadis ketiga yang dipersembahkan ke Dewa Hujan, setelah dua korban sebelumnya dipersembahkan namun tidak juga membuat hujan turun dari langit.
Melihat hal itu, dari kejauhan Syekh Maulana Malik Ibrahim berteriak lantang mencegah praktik persembahan manusia itu. Tetapi ujung pisau telah sampai ke dada si gadis malang. Namun keajaiban terjadi, pisau itu tak mampu menembus dadanya.