Kabupaten Barru Salah Satu Daerah yang Rendah Penularan COVID-19
loading...
A
A
A
BARRU - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyampaikan data kabupaten/kota di Indonesia yang masuk kategori risiko rendah penularan COVID-19 .
Sesuai data yang dikutip dari tim gugus pusat, ada 136 daerah yang dimasukkan sesuai hasil pemetaan, pemantauan dan laporan hingga 7 Juni 2020. Salah satunya adalah Kabupaten Barru. Kabupaten Barru bersama empat daerah lainnya di Sulawesi Selatan, yakni Selayar, Tana Toraja, Palopo dan Bulukumba, dinilai tergolong rendah risiko penularan bila dibandingkan daerah lainnya.
Dalam melakukan pemetaan itu, digunakan 15 indikator utama yang terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.
Selanjutnya dilakukan skoring dari setiap indikator tersebut, dan dilakukan pembobotan lalu dijumlahkan
Hasil perhitungan kemudian dikategorikan menjadi empat zona risiko utama COVID-19 , yaitu zona risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah dan tidak terdampak.
Bupati Barru Suardi Saleh saat dikonfirmasi mengenai hasil pemetaan ini, mengaku senang. Menurutnya, penularan COVID-19 terus dikendalikan meski masih ada yang ditemukan positif Corona.
“Tentu ini berkat kerja keras dan kerjasama kita semua yang ditunjukkan selama ini. Sehingga penularan COVID-19 terus kita antisipasi. Termasuk para warga yang terkonfirmasi positif, mereka begitu terbuka bersama keluarganya untuk menjalani masa karantina,” kata Suardi Saleh, Rabu (10/06/2020).
Meski demikian, penilaian dan hasil pemetaan pusat ini tidak boleh membuat pemerintah dan warga terlena. Pasalnya, penularan COVID-19 begitu cepat, terutama jika mengabaikan standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO.
Karena itu, Suardi selalu mengingatkan dan menaruh harapan besar, agar dalam beraktivitas, maupun saat di rumah, hendaknya selalu memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan.
“Kita masih berada di tengah pandemi, sehingga tentu kita belum sepenuhnya aman dari penyebaran corona. Saya selalu meminta dan berharap, agar tetap waspada dan selalu mematuhi standar protokol kesehatan,” pungkasnya.
Hingga saat ini sisa dua warga Barru yang menjalani masa karantina akibat positif corona. Satu yang sisa menunggu swab ketiganya sebelum benar-benar disimpulkan sembuh, dan satu yang diketahui terpapar setelah melakukan pemeriksaan swab secara mandiri.
Sesuai data yang dikutip dari tim gugus pusat, ada 136 daerah yang dimasukkan sesuai hasil pemetaan, pemantauan dan laporan hingga 7 Juni 2020. Salah satunya adalah Kabupaten Barru. Kabupaten Barru bersama empat daerah lainnya di Sulawesi Selatan, yakni Selayar, Tana Toraja, Palopo dan Bulukumba, dinilai tergolong rendah risiko penularan bila dibandingkan daerah lainnya.
Dalam melakukan pemetaan itu, digunakan 15 indikator utama yang terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.
Selanjutnya dilakukan skoring dari setiap indikator tersebut, dan dilakukan pembobotan lalu dijumlahkan
Hasil perhitungan kemudian dikategorikan menjadi empat zona risiko utama COVID-19 , yaitu zona risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah dan tidak terdampak.
Bupati Barru Suardi Saleh saat dikonfirmasi mengenai hasil pemetaan ini, mengaku senang. Menurutnya, penularan COVID-19 terus dikendalikan meski masih ada yang ditemukan positif Corona.
“Tentu ini berkat kerja keras dan kerjasama kita semua yang ditunjukkan selama ini. Sehingga penularan COVID-19 terus kita antisipasi. Termasuk para warga yang terkonfirmasi positif, mereka begitu terbuka bersama keluarganya untuk menjalani masa karantina,” kata Suardi Saleh, Rabu (10/06/2020).
Meski demikian, penilaian dan hasil pemetaan pusat ini tidak boleh membuat pemerintah dan warga terlena. Pasalnya, penularan COVID-19 begitu cepat, terutama jika mengabaikan standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO.
Karena itu, Suardi selalu mengingatkan dan menaruh harapan besar, agar dalam beraktivitas, maupun saat di rumah, hendaknya selalu memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan.
“Kita masih berada di tengah pandemi, sehingga tentu kita belum sepenuhnya aman dari penyebaran corona. Saya selalu meminta dan berharap, agar tetap waspada dan selalu mematuhi standar protokol kesehatan,” pungkasnya.
Hingga saat ini sisa dua warga Barru yang menjalani masa karantina akibat positif corona. Satu yang sisa menunggu swab ketiganya sebelum benar-benar disimpulkan sembuh, dan satu yang diketahui terpapar setelah melakukan pemeriksaan swab secara mandiri.
(agn)