Pergerakan Pemilih Baru di Kota Makassar Rendah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pergerakan jumlah pemilih baru di Kota Makassar sangat rendah. KPU Makassar sulit menemukan potensi pemilih baru untuk dimasukkan dalam daftar pemilih.
Pada periode Desember 2021 saja, pemilih baru yang ditemukan hanya belasan. Jumlahnya cuma 17 orang, dengan laki-laki 8 orang dan perempuan 11 orang.
Baca Juga: KPU
Berbanding terbalik dengan pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) yang jumlahnya ratusan pada periode Desember. Bahkan menyentuh angka 324 orang dengan rincian laki-laki 175 orang dan perempuan 149 orang. Pemilih ini didominasi oleh pemilih yang meninggal.
Komisioner KPU Makassar , Romy Harminto mengakui pergerakan pemilih baru di Kota Makassar memang sangat rendah. Salah satu penyebabnya karena tak ada kerja sama dengan Disdukcapil.
"Pergerakan data pemilih baru di Makassar itu rendah sekali. Koordinasi tidak dilakukan, tidak ada ruang koordinasi kami (KPU) dengan Disdukcapil Kota Makassar," kata Romy.
Baca Juga: KPU
"Kami sudah kirim data 9.677 orang ini ke Disdukcapil sejak November 2021. Tapi sampai saat ini Disdukcapil tidak merespons. Padahal kami ingin tahu, apakah 9.677 ini sudah berKTP-el atau belum," ujarnya.
Menurut Romy, situasi ini membuat data pemilih baru terhambat. Respons Disdukcapil sangat diharapkan KPU untuk mendapatkan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan (PDPB) yang optimal.
"Makanya kami akan menyurat ke Pak Wali Kota terkait ini. Apakah memang Disdukcapil tidak boleh (melakukan koordinasi). Kenapa sampai menutup datanya. Padahal kami hanya ingin menyinkronkan data. Kami tidak meminta data, kami hanya ingin menyinkronkan data," terangnya.
Romy bilang, KPU malah berterimakasih kepada UPT Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Di mana koordinasi terus terjalin setiap bulan.
kabupaten/kota lainnya. Di mana daerah lain pemilih barunya lumayan banyak, bahkan mencapai ratusan.
Di Jeneponto misalnya, KPU menemukan 362 pemilih baru. Kecamatan Tamalatea menyumbang pemilih paling banyak dengan jumlah 92 orang disusul Bontoramba 60 orang dan Bangkala 54 orang.
"Itu adalah tiga kecamatan yang paling banyak pemilih barunya. Disusul Kecamatan Tarowang, Binamu, Rumbia dan lainnya terdapat 30-an orang ke bawah pemilih baru," kata Komisioner KPU Jeneponto , Sapriadi Saleh.
Sapriadi mengungkapkan, menariknya 362 pemilih baru ini berasal dari pemilih pemula. Semua data yang masuk ialah pemilih yang baru masuk sebagai wajib pilih.
Baca juga:Penetapan Paslon Terpilih di Pilkada Serentak Akan Dimulai Pekan Depan
"Kami memang melakukan kerja sama dengan berbagai instansi mulai pemerintah desa, Dinas Pendidikan hingga Dukcapil. Bila ada warga yang sudah perekaman, khususnya yang berusia 17 tahun, maka dilaporkan ke kami," ujar Sapriadi.
Pada periode Desember 2021, Kabupaten Jeneponto memiliki total pemilih 272.402 orang. Angka ini mengalami kenaikan dibanding November lalu yang hanya 272.229 pemilih.
Pada periode Desember 2021 saja, pemilih baru yang ditemukan hanya belasan. Jumlahnya cuma 17 orang, dengan laki-laki 8 orang dan perempuan 11 orang.
Baca Juga: KPU
Berbanding terbalik dengan pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) yang jumlahnya ratusan pada periode Desember. Bahkan menyentuh angka 324 orang dengan rincian laki-laki 175 orang dan perempuan 149 orang. Pemilih ini didominasi oleh pemilih yang meninggal.
Komisioner KPU Makassar , Romy Harminto mengakui pergerakan pemilih baru di Kota Makassar memang sangat rendah. Salah satu penyebabnya karena tak ada kerja sama dengan Disdukcapil.
"Pergerakan data pemilih baru di Makassar itu rendah sekali. Koordinasi tidak dilakukan, tidak ada ruang koordinasi kami (KPU) dengan Disdukcapil Kota Makassar," kata Romy.
Baca Juga: KPU
"Kami sudah kirim data 9.677 orang ini ke Disdukcapil sejak November 2021. Tapi sampai saat ini Disdukcapil tidak merespons. Padahal kami ingin tahu, apakah 9.677 ini sudah berKTP-el atau belum," ujarnya.
Menurut Romy, situasi ini membuat data pemilih baru terhambat. Respons Disdukcapil sangat diharapkan KPU untuk mendapatkan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan (PDPB) yang optimal.
"Makanya kami akan menyurat ke Pak Wali Kota terkait ini. Apakah memang Disdukcapil tidak boleh (melakukan koordinasi). Kenapa sampai menutup datanya. Padahal kami hanya ingin menyinkronkan data. Kami tidak meminta data, kami hanya ingin menyinkronkan data," terangnya.
Romy bilang, KPU malah berterimakasih kepada UPT Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Di mana koordinasi terus terjalin setiap bulan.
kabupaten/kota lainnya. Di mana daerah lain pemilih barunya lumayan banyak, bahkan mencapai ratusan.
Di Jeneponto misalnya, KPU menemukan 362 pemilih baru. Kecamatan Tamalatea menyumbang pemilih paling banyak dengan jumlah 92 orang disusul Bontoramba 60 orang dan Bangkala 54 orang.
"Itu adalah tiga kecamatan yang paling banyak pemilih barunya. Disusul Kecamatan Tarowang, Binamu, Rumbia dan lainnya terdapat 30-an orang ke bawah pemilih baru," kata Komisioner KPU Jeneponto , Sapriadi Saleh.
Sapriadi mengungkapkan, menariknya 362 pemilih baru ini berasal dari pemilih pemula. Semua data yang masuk ialah pemilih yang baru masuk sebagai wajib pilih.
Baca juga:Penetapan Paslon Terpilih di Pilkada Serentak Akan Dimulai Pekan Depan
"Kami memang melakukan kerja sama dengan berbagai instansi mulai pemerintah desa, Dinas Pendidikan hingga Dukcapil. Bila ada warga yang sudah perekaman, khususnya yang berusia 17 tahun, maka dilaporkan ke kami," ujar Sapriadi.
Pada periode Desember 2021, Kabupaten Jeneponto memiliki total pemilih 272.402 orang. Angka ini mengalami kenaikan dibanding November lalu yang hanya 272.229 pemilih.
(luq)