Miris! Satu Keluarga di Dairi Diusir dari Rumah karena Dukung Keberadaan Tambang
loading...
A
A
A
DAIRI - Satu keluarga bermarga Saragih di Kabupaten Dairi terpaksa meninggalkan rumahnya karena diusir oleh pemiliknya. Mirisnya lagi pengusiran dilakukan hanya karena berbeda pandangan terkait keberadaan tambang di daerah itu.
Peristiwa itu pun mengundang simpati masyarakat Lingkar Tambang yang memberi bantuan tumpangan dan menggalang dana untuk keluarga malang itu.
Athena Ira Forsseta, penggalang dana bantuan untuk keluarga Saragih mengatakan, keluarga Saragih terusir dari rumah sejak Senin, 13 Desember 2021 lalu. Pengusiran terjadi karena berbeda pendapat dengan pemilik rumah yang diduga merupakan simpatisan kelompok anti tambang.
"Keluarga Saragih merupakan segelintir korban akibat provokasi yang dilakukan oleh oknum kelompok anti tambang yang terus bermunculan. Korban provokasi bahkan tak mengenal usia, mulai dari anak-anak, kaum ibu, sampai dengan kepala keluarganya," kata Athena, Senin (20/12/2021).
Athena menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan kelompok anti tambang. Bukan membantu tugas-tugas Pemerintah yang tidak dapat diselesaikan, kelompok anti tambang selama ini justru disibukkan dengan berbagai aktivitas provokasi. Terlebih provokasi dilakukan dengan menyampaikan berita-berita bohong dan menyesatkan kepada masyarakat.
Baca juga: Derita Korban Perawatan Kecantikan, Wajahnya Rusak karena Dokter Main Game Online saat Praktik
"Merasa tertekan dan enggan mengakui pentingnya kehadiran investasi di Dairi, kelompok anti tambang kian brutal dan anarkis. Melakukan pengusiran adalah bukti nyata bahwa isu agama dan lingkungan yang selama ini digaungkan hanyalah kedok untuk melanggengkan kepentingan mereka," sebutnya.
Kondisi tersebut justru diakui Athena, membuat masyarakat lingkar tambang semakin solid. Mereka melakukan berbagai inisisasi bantuan untuk keluarga Saragih. Salah satunya adalah masyarakat lingkar tambang melakukan penggalangan dana secara sukarela untuk membantu keluarga Saragih mendirikan tempat tinggalnya.
"Bentuk bantuan yang diberikan masyarakat beragam, mulai dari uang sampai dengan tapak (tanah) untuk mendirikan rumah. Nurhayati Purba, mantan simpatisan kelompok anti tambang yang sudah memahami akan pentingnya kehadiran investasi di Dairi merupakan salah satu masyarakat yang membantu Saragih. Ia memberikan sebagian tanahnya sebagai lahan untuk pembangunan rumah Saragih nantinya," pungkas Athena.
Baca juga: Cemburu Buta, Suami di Palembang Bakar Istri Usai Pulang Ziarah
Saragih yang kehilangan tempat tinggal di kampungnya sendiri saat ini mulai benafas lega, pasalnya ketiga anak dan istrinya tidak lama lagi akan memiliki tempat untuk berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya air hujan.
"Mari bersama ulurkan tangan, bantu keluarga Saragih wujudkan mimpi mendirikan tempat tinggalnya," pungkas dia
Peristiwa itu pun mengundang simpati masyarakat Lingkar Tambang yang memberi bantuan tumpangan dan menggalang dana untuk keluarga malang itu.
Athena Ira Forsseta, penggalang dana bantuan untuk keluarga Saragih mengatakan, keluarga Saragih terusir dari rumah sejak Senin, 13 Desember 2021 lalu. Pengusiran terjadi karena berbeda pendapat dengan pemilik rumah yang diduga merupakan simpatisan kelompok anti tambang.
"Keluarga Saragih merupakan segelintir korban akibat provokasi yang dilakukan oleh oknum kelompok anti tambang yang terus bermunculan. Korban provokasi bahkan tak mengenal usia, mulai dari anak-anak, kaum ibu, sampai dengan kepala keluarganya," kata Athena, Senin (20/12/2021).
Athena menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan kelompok anti tambang. Bukan membantu tugas-tugas Pemerintah yang tidak dapat diselesaikan, kelompok anti tambang selama ini justru disibukkan dengan berbagai aktivitas provokasi. Terlebih provokasi dilakukan dengan menyampaikan berita-berita bohong dan menyesatkan kepada masyarakat.
Baca juga: Derita Korban Perawatan Kecantikan, Wajahnya Rusak karena Dokter Main Game Online saat Praktik
"Merasa tertekan dan enggan mengakui pentingnya kehadiran investasi di Dairi, kelompok anti tambang kian brutal dan anarkis. Melakukan pengusiran adalah bukti nyata bahwa isu agama dan lingkungan yang selama ini digaungkan hanyalah kedok untuk melanggengkan kepentingan mereka," sebutnya.
Kondisi tersebut justru diakui Athena, membuat masyarakat lingkar tambang semakin solid. Mereka melakukan berbagai inisisasi bantuan untuk keluarga Saragih. Salah satunya adalah masyarakat lingkar tambang melakukan penggalangan dana secara sukarela untuk membantu keluarga Saragih mendirikan tempat tinggalnya.
"Bentuk bantuan yang diberikan masyarakat beragam, mulai dari uang sampai dengan tapak (tanah) untuk mendirikan rumah. Nurhayati Purba, mantan simpatisan kelompok anti tambang yang sudah memahami akan pentingnya kehadiran investasi di Dairi merupakan salah satu masyarakat yang membantu Saragih. Ia memberikan sebagian tanahnya sebagai lahan untuk pembangunan rumah Saragih nantinya," pungkas Athena.
Baca juga: Cemburu Buta, Suami di Palembang Bakar Istri Usai Pulang Ziarah
Saragih yang kehilangan tempat tinggal di kampungnya sendiri saat ini mulai benafas lega, pasalnya ketiga anak dan istrinya tidak lama lagi akan memiliki tempat untuk berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya air hujan.
"Mari bersama ulurkan tangan, bantu keluarga Saragih wujudkan mimpi mendirikan tempat tinggalnya," pungkas dia
(nic)