Tragedi Raden Ayu Lembah dan Jatuhnya Kekuasaan Amangkurat III di Kartasura
loading...
A
A
A
Baca Juga
Seminggu setelah penyiksaan kejam itu, Sukra telah kembali pulih. Dendam membara dalam dirinya. Dia bertekad menghadapi Sutikna di mana saja. Dia lalu mengumpulkan 70 prajurit Bugis pilihan yang siap mengamuk dengannya.
Namun, harus ada dalih. Seperti pada zaman peperangan modern, dalih digunakan untuk menyerang dan menguasai pihak lain. Akhirnya, dalih itu ada pada istri pertama Kencet, yakni Raden Ayu Lembah yang dicampakkan.
Sudah menjadi rahasia umum yang tersebar luas di Kartasura, bahwa Raden Ayu Lembah disia-siakan oleh Amangkurat III yang lebih asyik dengan perempuan baru. Hati wanita mana yang tidak sakit diperlakukan suaminya seperti itu.
Raden Ayu Lembah pun pulang ke rumah orangtuanya. Setiap sore, dia duduk termenung di taman dengan murung. Dari jalan, setiap warga yang melihatnya pasti prihatin. Diantara yang memperhatikan, tampak Sukra dari kejauhan.
Suatu sore, Sukra menaiki kudanya yang berwarna putih, Nirwati. Kuda ini telah dibersihkan dan dihias dengan beledu hijau hingga sangat memikat. Sedang dipunggungnya, duduk Sukra dengan menggunakan pakaian terbaik.
Muslihat Sukra berhasil memecah perhatian Raden Ayu Lembah. Keduanya pun saling bertatap. Sejak itu, antara Sukra dan Lembah mulai mengenal. Makin lama, hubungan mereka makin jauh dan masuklah Lembah dalam perangkap.
Keretakan hubungan Amangkurat III dengan istrinya Raden Ayu Lembah telah terjadi sejak awal pernikahan mereka. Setekah tiga bulan usia perkawinan mereka, Sutikna mengangkat selir baru bernama Rara Onje dari Banyumas.