Dipatenkan, Begini Skema Rekayasa Lalin di Kawasan Flyover Padalarang
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar mematenkan skema rekayasa arus lalu lintas di Flyover Padalarang yang telah diujicobakan sejak 27-29 November 2021.
Skema tersebut sebelumnya sudah diterapkan pasca diresmikannya flyover untuk melihat pergerakan kendaraan yang tepat ketika melintas di jalur tersebut dan bagaimana dampak kemacetan yang bisa diminimalisasi.
"Setelah bersama anggota Satlantas Polres Cimahi melakukan simulasi rekayasa lalu lintas di sekitar Flyoper Padalarang, akhirnya skema itu kami patenkan mulai hari ini," kata Sekretaris Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, skema yang dipakai adalah semua kendaraan yang melaju dari arah Cimareme masuk ke jalan baru, kemudian dipecah di bunderan Sundial ke arah flyover atau Cianjur.
Sementara kendaraan dari arah Cianjur yang masuk ke Kota Baru Parahyangan atau Saguling juga masuk ke jalan baru.
Bagi kendaraan dari Cimareme ke arah Gate Tol Padalarang ada dua opsi, bisa lewat flyover ataupun jalan arteri biasa.
Sedangkan kendaraan yang keluar dari Gate Tol Padalarang menuju Cianjur semuanya naik ke flyover. Di sisi lain kendaraan yang hendak ke Cimareme, Batujajar, atau Cimahi tinggal tekuk kiri.
Pihaknya menegaskan, tidak ada larangan bagi kendaraan berat untuk melintas ke Flyover Padalarang, karena kebanyakan kendaraan berat itu akan langsung melintas ke arah Cimareme. Atas hal itu pihaknya menyiapkan dua alternatif bagi kendaraan berat yakni bisa melintas ke arah bawah maupun ke flyover.
Sementara kendaraan dari arah Cianjur dan Purwakarta via Stasiun Padalarang yang akan masuk Tol Padalarang tidak ada perubahan. Sama seperti sebelum ada flyover bisa langsung ke gate tol. Hanya harus hati-hati karena saat ini sudah tidak ada traffic light jadi kendaraan yang melintas dipersimpangan di bawah flyover bisa langsung.
"Pertimbangan skema arus lalu lintas di sekitar Flyover Padalarang itu dipermanenkan karena merupakan yang paling baik dan bisa meminimalisasi kemacetan," pungkasnya.
Skema tersebut sebelumnya sudah diterapkan pasca diresmikannya flyover untuk melihat pergerakan kendaraan yang tepat ketika melintas di jalur tersebut dan bagaimana dampak kemacetan yang bisa diminimalisasi.
"Setelah bersama anggota Satlantas Polres Cimahi melakukan simulasi rekayasa lalu lintas di sekitar Flyoper Padalarang, akhirnya skema itu kami patenkan mulai hari ini," kata Sekretaris Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima, Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, skema yang dipakai adalah semua kendaraan yang melaju dari arah Cimareme masuk ke jalan baru, kemudian dipecah di bunderan Sundial ke arah flyover atau Cianjur.
Sementara kendaraan dari arah Cianjur yang masuk ke Kota Baru Parahyangan atau Saguling juga masuk ke jalan baru.
Bagi kendaraan dari Cimareme ke arah Gate Tol Padalarang ada dua opsi, bisa lewat flyover ataupun jalan arteri biasa.
Sedangkan kendaraan yang keluar dari Gate Tol Padalarang menuju Cianjur semuanya naik ke flyover. Di sisi lain kendaraan yang hendak ke Cimareme, Batujajar, atau Cimahi tinggal tekuk kiri.
Pihaknya menegaskan, tidak ada larangan bagi kendaraan berat untuk melintas ke Flyover Padalarang, karena kebanyakan kendaraan berat itu akan langsung melintas ke arah Cimareme. Atas hal itu pihaknya menyiapkan dua alternatif bagi kendaraan berat yakni bisa melintas ke arah bawah maupun ke flyover.
Sementara kendaraan dari arah Cianjur dan Purwakarta via Stasiun Padalarang yang akan masuk Tol Padalarang tidak ada perubahan. Sama seperti sebelum ada flyover bisa langsung ke gate tol. Hanya harus hati-hati karena saat ini sudah tidak ada traffic light jadi kendaraan yang melintas dipersimpangan di bawah flyover bisa langsung.
"Pertimbangan skema arus lalu lintas di sekitar Flyover Padalarang itu dipermanenkan karena merupakan yang paling baik dan bisa meminimalisasi kemacetan," pungkasnya.
(shf)