Jelang Groundbreaking Flyover Padalarang, Dishub KBB Uji Coba Rekayasa Lalin
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Mengantisipasi pembangunan flyover dari gerbang keluar Tol Padalarang ke Kota Baru Parahyangan yang akan dilakukan selama delapan bulan, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersama Polres Cimahi melakukan uji coba rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Padalarang.
Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim mengatakan, uji coba rekayasa lalu lintas telah dilakukan beberapa hari. Untuk hari ini adalah yang terakhir sebelum kemudian dilakukan evaluasi untuk mencari pola rekayasa lalu lintas mana yang nantinya akan dipergunakan.
Baca juga: Kasus Bripka CS, Kapolsek dan Kapolres Harus Dicopot dari Jabatannya
"Ini salah satu persiapan untuk mengantisipasi kemacetan pada saat pembangunan flyover Simpang-Padalarang eksit Tol Padalarang timur. Sebab pembangunan flyover sepanjang 340 meter ini memakan waktu sekitar delapan bulan, jadi harus dipastikan lalu lintas tidak terganggu," tuturnya, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya semua skema hasil uji coba rekayasa lalin yang dilakukan akan dievaluasi oleh pihaknya dan Satlantas Polres Cimahi. Nantinya akan dipilih skema rekayasa yang lebih efektif dan dapat meminimalisasi terjadinya kemacetan. Mengingat kawasan Padalarang adalah jalan utama yang banyak dilalui kendaraan setiap harinya.
Baca juga:
"Masih ada waktu untuk evaluasi sampai nanti diberlakukan pada 3 Maret 2021 sesuai rencana groundbreaking flyover ini," sambung Lukman.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Cimahi Iptu Hedi Kusdianto menyebutkan, dalam beberapa hari tahap uji coba rekayasa lalu lintas yang dilakukan masih menemukan beberapa simpul kemacetan. Khususnya kemacetan di Jalan Raya Tagog Padalarang. Ini dikarenakan di simpul itu jadi pertemuan kendaraan dari arah Cimahi dan Cianjur.
Beberapa skema yang telah dilakukan seperti, arus kendaraan dari arah timur disatu arahkan ke arah barat. Sedangkan bagi kendaraan yang dari arah Cianjur menuju Cimahi atau gate Tol Padalarang dialihkan melalui jalur Stasion Padalarang dan keluar di pertigaan Panaris.
"Ada beberapa alternatif tapi harus dievaluasi dulu, termasuk soal sarpras dan penempatan personel. Sebab banyak pengendara yang masih kebingungan sehingga perlu ditempatkan marka penunjuk arah," terangnya.
Lihat Juga: Tak Gentar Lawan Teman Artis di Pilbup Bandung Barat, Gilang Dirga Bicara Gagasan Bukan Popularitas
Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim mengatakan, uji coba rekayasa lalu lintas telah dilakukan beberapa hari. Untuk hari ini adalah yang terakhir sebelum kemudian dilakukan evaluasi untuk mencari pola rekayasa lalu lintas mana yang nantinya akan dipergunakan.
Baca juga: Kasus Bripka CS, Kapolsek dan Kapolres Harus Dicopot dari Jabatannya
"Ini salah satu persiapan untuk mengantisipasi kemacetan pada saat pembangunan flyover Simpang-Padalarang eksit Tol Padalarang timur. Sebab pembangunan flyover sepanjang 340 meter ini memakan waktu sekitar delapan bulan, jadi harus dipastikan lalu lintas tidak terganggu," tuturnya, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya semua skema hasil uji coba rekayasa lalin yang dilakukan akan dievaluasi oleh pihaknya dan Satlantas Polres Cimahi. Nantinya akan dipilih skema rekayasa yang lebih efektif dan dapat meminimalisasi terjadinya kemacetan. Mengingat kawasan Padalarang adalah jalan utama yang banyak dilalui kendaraan setiap harinya.
Baca juga:
"Masih ada waktu untuk evaluasi sampai nanti diberlakukan pada 3 Maret 2021 sesuai rencana groundbreaking flyover ini," sambung Lukman.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Cimahi Iptu Hedi Kusdianto menyebutkan, dalam beberapa hari tahap uji coba rekayasa lalu lintas yang dilakukan masih menemukan beberapa simpul kemacetan. Khususnya kemacetan di Jalan Raya Tagog Padalarang. Ini dikarenakan di simpul itu jadi pertemuan kendaraan dari arah Cimahi dan Cianjur.
Beberapa skema yang telah dilakukan seperti, arus kendaraan dari arah timur disatu arahkan ke arah barat. Sedangkan bagi kendaraan yang dari arah Cianjur menuju Cimahi atau gate Tol Padalarang dialihkan melalui jalur Stasion Padalarang dan keluar di pertigaan Panaris.
"Ada beberapa alternatif tapi harus dievaluasi dulu, termasuk soal sarpras dan penempatan personel. Sebab banyak pengendara yang masih kebingungan sehingga perlu ditempatkan marka penunjuk arah," terangnya.
Lihat Juga: Tak Gentar Lawan Teman Artis di Pilbup Bandung Barat, Gilang Dirga Bicara Gagasan Bukan Popularitas
(msd)