Belasan Pohon Tumbang, Perhutani Terapkan Buka Tutup di Objek Wisata Alam
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Para pengelola objek wisata alam terbuka yang berada di kawasan Perhutani di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menerapkan sistem buka tutup. Hal tersebut dilakukan mengingat cuaca ekstrem terjadi dalam dua pekan terakhir yang menyebabkan 17 pohon tumbang.
Asisten Perhutani KPH Bandung Utara Susanto mengatakan, skema buka tutup objek wisata bagi kunjungan wisatawan dilakukan secara situasional. Ketika kondisi turun hujan deras maka otomatis tiket kunjungan ditutup dan dibuka lagi ketika cuaca sudah normal.
"Sistem buka tutup itu sifatnya situasional dilakukan oleh pengelola setiap objek wisata. Jadi tidak ditutup secata total selama cuaca ekstrem, tapi fleksibel," terangnya, Kamis (18/11/2021).
Perhutani KPH Bandung Utara memiliki 11 objek wisata bertema alam yang berada di bawah naungan Perhutani ataupun dikelola secara swakelola oleh mitra Perhutani. Kesebelas lokasi tersebut tersebar mulai dari kawasan Parongpong, Cisarua, hingga Lembang.
Susanto menjelaskan, ada prosedur yang diterapkan oleh pengelola wisata ketika menerapkan aturan buka tutup kunjungan. Misalnya ketika hujan turun dengan angin kencang dan berpotensi ada bencana hidrometeorologi pasti akan ditutup.
"Mitra pengelola di kalangan pelaku wisata, sudah mengetahui kondisi di wilayahnya masing-masing. Jadi ketika cuaca kurang mendukung, sudah tahu apa yang dilakukan," tuturnya.
Disingung soal kejadian pohon tumbang, dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya ada 17 kejadian pohon tumbang di area wisata Perhutani akibat cuaca ekstrem. Kebanyakan pohon yang tumbang karena pohonnya sudah keropos dan tua karena ditanaman pada periode tahun 1962.
"Pohonnya memang sudah tua, beruntung tidak ada korban akibat kejadian pohon tumbang tersebut. Sebagai upaya penggantian pohon baru, kita juga ada program revitalisasi hutan lindung di sela-sela pohon tua," sebutnya.
Asisten Perhutani KPH Bandung Utara Susanto mengatakan, skema buka tutup objek wisata bagi kunjungan wisatawan dilakukan secara situasional. Ketika kondisi turun hujan deras maka otomatis tiket kunjungan ditutup dan dibuka lagi ketika cuaca sudah normal.
"Sistem buka tutup itu sifatnya situasional dilakukan oleh pengelola setiap objek wisata. Jadi tidak ditutup secata total selama cuaca ekstrem, tapi fleksibel," terangnya, Kamis (18/11/2021).
Perhutani KPH Bandung Utara memiliki 11 objek wisata bertema alam yang berada di bawah naungan Perhutani ataupun dikelola secara swakelola oleh mitra Perhutani. Kesebelas lokasi tersebut tersebar mulai dari kawasan Parongpong, Cisarua, hingga Lembang.
Susanto menjelaskan, ada prosedur yang diterapkan oleh pengelola wisata ketika menerapkan aturan buka tutup kunjungan. Misalnya ketika hujan turun dengan angin kencang dan berpotensi ada bencana hidrometeorologi pasti akan ditutup.
"Mitra pengelola di kalangan pelaku wisata, sudah mengetahui kondisi di wilayahnya masing-masing. Jadi ketika cuaca kurang mendukung, sudah tahu apa yang dilakukan," tuturnya.
Disingung soal kejadian pohon tumbang, dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya ada 17 kejadian pohon tumbang di area wisata Perhutani akibat cuaca ekstrem. Kebanyakan pohon yang tumbang karena pohonnya sudah keropos dan tua karena ditanaman pada periode tahun 1962.
"Pohonnya memang sudah tua, beruntung tidak ada korban akibat kejadian pohon tumbang tersebut. Sebagai upaya penggantian pohon baru, kita juga ada program revitalisasi hutan lindung di sela-sela pohon tua," sebutnya.
(don)