Danau Purba Matano Tetap Lestari, Bukti Penambangan Keberlanjutan untuk Negeri
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Air danau Matano terlihat bersih dan bening, sejumlah wisatawan tampak asyik menikmati wisata air di danau purba di pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang juga menjadi akses ke provinsi Sulawesi Tengah itu.
“Danau ini menjadi tujuan masyarakat yang ingin berwisata air,”ujar Lia Lestari (37) warga Wowondula, Kecamatan Towuti, Luwu Timur saat ditemui SINDOnews belum lama ini.
Dia bersama 15 teman dan kerabatanya menyewa katinting untuk menyeberang di danau Matano dengan tarif per hari dari pagi sampai sore berkisar Rp.400.000 dari pagi hingga sore.
Sedangkan biaya sewa raft atau perahu besar mencapai Rp1.200.000 dari pagi hingga sore. “Kami patungan sewa kapal, untuk masuk ke kawasan bayar Rp10.000 per orang,”ungkapnya.
Lia mengatakan, selain bermain kano, para pengunjung danau Matano juga bisa melakukan snorkeling. Menghabiskan waktunya menikmati segarnya danau Matano, Lia menyewa gazebo dengan tarif Rp30.000. Ibu dua orang anak ini mengungkapkan, meskipun kawasan sekitar danau Matano merupakan kawasan tambang Nikel, namun dirinya tak pernah menemui pencemaran di danau itu.
“Airnya selalu jernih tak pernah keruh. Saya pernah mencoba untuk meminum air danau, rasanya segar,”katanya. Lia pun mengaku tak pernah menemui sampah maupun limbah bekas tambang berserakan di danau Matano. “Tak pernah melihat maupun menemukan,”tegasnya.
Danau Matano tersebut tercatat sebagai danau terdalam di Asia Tenggara. Dengan kedalaman 590 meter, danau Matano berada di peringkat ke-9 dalam daftar danau terdalam di dunia.
“Danau ini menjadi tujuan masyarakat yang ingin berwisata air,”ujar Lia Lestari (37) warga Wowondula, Kecamatan Towuti, Luwu Timur saat ditemui SINDOnews belum lama ini.
Dia bersama 15 teman dan kerabatanya menyewa katinting untuk menyeberang di danau Matano dengan tarif per hari dari pagi sampai sore berkisar Rp.400.000 dari pagi hingga sore.
Sedangkan biaya sewa raft atau perahu besar mencapai Rp1.200.000 dari pagi hingga sore. “Kami patungan sewa kapal, untuk masuk ke kawasan bayar Rp10.000 per orang,”ungkapnya.
Lia mengatakan, selain bermain kano, para pengunjung danau Matano juga bisa melakukan snorkeling. Menghabiskan waktunya menikmati segarnya danau Matano, Lia menyewa gazebo dengan tarif Rp30.000. Ibu dua orang anak ini mengungkapkan, meskipun kawasan sekitar danau Matano merupakan kawasan tambang Nikel, namun dirinya tak pernah menemui pencemaran di danau itu.
“Airnya selalu jernih tak pernah keruh. Saya pernah mencoba untuk meminum air danau, rasanya segar,”katanya. Lia pun mengaku tak pernah menemui sampah maupun limbah bekas tambang berserakan di danau Matano. “Tak pernah melihat maupun menemukan,”tegasnya.
Danau Matano tersebut tercatat sebagai danau terdalam di Asia Tenggara. Dengan kedalaman 590 meter, danau Matano berada di peringkat ke-9 dalam daftar danau terdalam di dunia.