Realisasi Anggaran Minim, Potensi Silpa Makassar Tinggi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Realisasi Pagu Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Makassar tercatat masih sangat minim. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar mencatat, realisasinya baru mencapai Rp1,9 triliun dari Pagu Rp4,5 triliun. Artinya masih ada sebanyak Rp2,6 triliun yang mengendap di kas daerah.
Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Makassar , Rachmat Taqwa Quraisy mengatakan tingginya anggaran yang masih tersisa dikhawatirkan membuat Sisa Lebih Penganggaran ( Silpa ) 2021 membengkak.
"Ini harus dimaksimalkan, kenapa? Melihat masa anggaran ini sisa dua bulan. Banyak sektor-sektor yang harus kita benahi pascaturunnya PPKM ini," tuturnya.
Legisaltor PPP tersebut mengatakan minimnya realisasi anggaran Pemkot akan menjadi catatan buruk dan mempengaruhi penganggaran tahun 2022.
"Ini banyak sekali di sisa berapa bulan ini. Itu harapan kami, OPD-OPD yang dipercayakan Pak Wali harus dimaksimalkan semua. Kemarin kita memang penanganan Covid-19 tapi sekarang kita sudah bisa bergerak, jadi kita minta seluruhnya bisa kembali fokus ke pemerintahan," ujarnya.
Dia berharap dalam dua bulan terkahir realisasi minimal bisa dikejar melampaui lebih dari setengah Pagu anggaran.
"Karena kalau tersisa banyak begitu jelas teman-teman DPRD berpikir untuk anggaran selanjutnya bagaimana bisa lebih irit," pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bappeda Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan dari Rp1,9 triliun realisasi, nonfisik dilaporkan sudah mencapai 43,16% sementara fisik sebesar 48,66%.
Helmy mengatakan semestinya realisasi pada triwulan ketiga normalnya sudah di atas 50%. Namun demikian tercatat baru 22 OPD dari 62 yang berhasil merealisasikan di atas 50%.
Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Makassar , Rachmat Taqwa Quraisy mengatakan tingginya anggaran yang masih tersisa dikhawatirkan membuat Sisa Lebih Penganggaran ( Silpa ) 2021 membengkak.
"Ini harus dimaksimalkan, kenapa? Melihat masa anggaran ini sisa dua bulan. Banyak sektor-sektor yang harus kita benahi pascaturunnya PPKM ini," tuturnya.
Legisaltor PPP tersebut mengatakan minimnya realisasi anggaran Pemkot akan menjadi catatan buruk dan mempengaruhi penganggaran tahun 2022.
"Ini banyak sekali di sisa berapa bulan ini. Itu harapan kami, OPD-OPD yang dipercayakan Pak Wali harus dimaksimalkan semua. Kemarin kita memang penanganan Covid-19 tapi sekarang kita sudah bisa bergerak, jadi kita minta seluruhnya bisa kembali fokus ke pemerintahan," ujarnya.
Dia berharap dalam dua bulan terkahir realisasi minimal bisa dikejar melampaui lebih dari setengah Pagu anggaran.
"Karena kalau tersisa banyak begitu jelas teman-teman DPRD berpikir untuk anggaran selanjutnya bagaimana bisa lebih irit," pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bappeda Kota Makassar Helmy Budiman mengatakan dari Rp1,9 triliun realisasi, nonfisik dilaporkan sudah mencapai 43,16% sementara fisik sebesar 48,66%.
Helmy mengatakan semestinya realisasi pada triwulan ketiga normalnya sudah di atas 50%. Namun demikian tercatat baru 22 OPD dari 62 yang berhasil merealisasikan di atas 50%.