PSBB Palembabg Jilid II Libatkan 1.750 Aparat Gabungan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Meskipun pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Palembang jilid kedua saat ini tengah diajukan oleh Pemkot Palembang, namun aparat gabungan yang nantinya akan ditugaskan kini telah disiapkan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, pada PSBB Palembang jilid kedua sudah ada 1.750 petugas satgas COVID-19 yang disiagakan di lapangan selama 24 jam yang terdiri dari aparat gabungan Polri, TNI, maupun ASN dan jajaran Pemkot Palembang. (Baca juga: Akhirnya, Jumlah Pasien Positif Corona Sumsel Tembus 1.019 Kasus)
"Para petugas akan disebar di semua area publik seperti pasar, transportasi, tempat ibadah, perekonomian, sekolah dan sebagainya. Jam pengawasannya pun akan dinamis disesuaikan dengan aktivitas masyarakat. Misalnya, pasar hanya sebatas tempat itu buka, tapi kalau check point akan 24 jam," ujarnya, Rabu (03/06/2020).
Pada PSBB Palembang jilid pertama, kata Anom, sebanyak 700-800 aparar gabungan yang diturunkan. Dengan ditambahnya jumlah petugas tersebut diharapkan dapat semakin mendisiplinkan masyarakat. Menurutnya, pada pemberlakuan PSBB Palembang jilid pertama, survei menunjukkan masih terjadi penigkatan kasus positif COVID-19, sehingga disimoulkan masih belum optimal.
"Untuk itulah PSBB Palembang jilid kedua inidiajukan. Tapi kita juga tidak mengesampingkan hasil yang sudah baik di tengah masyarakat. Sehingga dalam Peraturan Walikota (Perwali) nanti akan ada penyesuaian ulang yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat," ujarnya. (Baca juga:Pandemi COVID-19, Warga Muba Diarahkan Kelola Pangan Lokal)
Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, pada PSBB Palembang jilid kedua akan ada penekanan pengawasan khususnya di 13 titik poin yang selama ini sudah dilaksanakan. "PSBB Palembang jilid kedua ini akan kita maksimalkan dengan melibatkan unsur keamanan dari Polri maupun TNI yang siap jemput bola di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Harnojoyo juga mengklaim pemberlakuan PSBB Palembang jilid pertama telah berhasil menekan angka penyebaran COVID-19 di Palembang. Berdasarkan data terdapat sebanyak 33 persen masyarakat lebih memilih berada di rumah, 16 persen di kantor, 15 persen di layanan kesehatan dan hanya 5 persen yang berada pasar.
"Artinya Palembang berhasil menekan penyebaran Virus Corona. Hal yang baik dari sebelumnya akan ditingkatkan dan yang tidak baik akan ditinggalkan," tandasnya.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, pada PSBB Palembang jilid kedua sudah ada 1.750 petugas satgas COVID-19 yang disiagakan di lapangan selama 24 jam yang terdiri dari aparat gabungan Polri, TNI, maupun ASN dan jajaran Pemkot Palembang. (Baca juga: Akhirnya, Jumlah Pasien Positif Corona Sumsel Tembus 1.019 Kasus)
"Para petugas akan disebar di semua area publik seperti pasar, transportasi, tempat ibadah, perekonomian, sekolah dan sebagainya. Jam pengawasannya pun akan dinamis disesuaikan dengan aktivitas masyarakat. Misalnya, pasar hanya sebatas tempat itu buka, tapi kalau check point akan 24 jam," ujarnya, Rabu (03/06/2020).
Pada PSBB Palembang jilid pertama, kata Anom, sebanyak 700-800 aparar gabungan yang diturunkan. Dengan ditambahnya jumlah petugas tersebut diharapkan dapat semakin mendisiplinkan masyarakat. Menurutnya, pada pemberlakuan PSBB Palembang jilid pertama, survei menunjukkan masih terjadi penigkatan kasus positif COVID-19, sehingga disimoulkan masih belum optimal.
"Untuk itulah PSBB Palembang jilid kedua inidiajukan. Tapi kita juga tidak mengesampingkan hasil yang sudah baik di tengah masyarakat. Sehingga dalam Peraturan Walikota (Perwali) nanti akan ada penyesuaian ulang yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat," ujarnya. (Baca juga:Pandemi COVID-19, Warga Muba Diarahkan Kelola Pangan Lokal)
Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, pada PSBB Palembang jilid kedua akan ada penekanan pengawasan khususnya di 13 titik poin yang selama ini sudah dilaksanakan. "PSBB Palembang jilid kedua ini akan kita maksimalkan dengan melibatkan unsur keamanan dari Polri maupun TNI yang siap jemput bola di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Harnojoyo juga mengklaim pemberlakuan PSBB Palembang jilid pertama telah berhasil menekan angka penyebaran COVID-19 di Palembang. Berdasarkan data terdapat sebanyak 33 persen masyarakat lebih memilih berada di rumah, 16 persen di kantor, 15 persen di layanan kesehatan dan hanya 5 persen yang berada pasar.
"Artinya Palembang berhasil menekan penyebaran Virus Corona. Hal yang baik dari sebelumnya akan ditingkatkan dan yang tidak baik akan ditinggalkan," tandasnya.
(don)