Wisudawan di UMI Diberi Opsi Hadir Langsung atau Lewat Daring
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bakal menggelar wisuda semi daring alias dalam jaringan. Wisudawan kini sudah bisa ikut pengukuhan secara langsung. Olehnya itu, wisudawan akan diberikan dua opsi yakni hadir langsung atau lewat daring.
Rencananya, prosesi wisuda digelar mulai 23 Oktober nanti. Waktu pelaksanaannya akan menyesuaikan jumlah wisudawan yang mendaftar mengikuti wisuda luring ini.
Wakil Rektor I UMI , Hanafi Ashad, mengatakan prosesi wisuda ini disebut semi daring. Hal ini dilakukan lantaran situasi pandemi Covid-19 di Kota Makassar sudah berangsur pulih. Apalagi saat ini statusnya berada di zona kuning.
Kendati begitu, Hanafi menjelaskan pelaksanaan wisuda nanti tetap mengacu pada surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Makassar.
“Dalam pelaksanaan wisuda nanti mahasiswa akan diberi pilihan ikut wisuda online atau offline. Kalau secara online ini bukan hal baru, karena sejak awal pandemi kami sudah lakukan,” ujarnya, Jumat (1/10).
Hanafi menyebut ada persyaratan bagi calon wisudawan dalam mengikuti prosesi pengukuhan secara luring. Salah satunya dengan menunjukkan hasil swab PCR atau swab antigen yang masih berlaku.
Selain itu, calon wisudawan juga mesti menunjukkan bukti telah divaksin minimal dosis pertama. Mereka juga diminta membuat surat persetujuan dari orang tua. Kemudian wisudawan tidak dibolehkan membawa pendamping saat mengikuti prosesi wisuda.
“Tetapi kita tetap berikan ruang kepada wisudawan yang ingin mengikuti secara online. Misalnya yang kesulitan akses, atau bahkan yang belum mendapat suntikan vaksin,” bebernya.
Rencananya, prosesi wisuda akan digelar di Hotel Four Points Makassar. Kapasitas ruangan yang diambil bisa menampung sampai 3.000 orang. Namun, untuk setiap sesi hanya diikutkan maksimal 600 wisudawan saja.
“Sampai hari ini sudah ada 1.572 yang mendaftar. Estimasi kami bisa sampai 2.500 karena banyak yang dalam proses ujian tugas akhir. Makanya waktu wisuda bisa saja lebih panjang,” tukasnya.
Rektor UMI , Prof Basri Modding, dalam pelbagai kesempatan mengaku sangat mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Makanya dalam menyusun rencana kegiatan, pihaknya selalu berhati-hati.
“Tentu kita mesti taat terhadap protokol kesehatan. Itu sudah tidak bisa ditawar lagi. UMI sebagai lembaga pendidikan tinggi harus bisa menjadi contoh dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.
Rencananya, prosesi wisuda digelar mulai 23 Oktober nanti. Waktu pelaksanaannya akan menyesuaikan jumlah wisudawan yang mendaftar mengikuti wisuda luring ini.
Wakil Rektor I UMI , Hanafi Ashad, mengatakan prosesi wisuda ini disebut semi daring. Hal ini dilakukan lantaran situasi pandemi Covid-19 di Kota Makassar sudah berangsur pulih. Apalagi saat ini statusnya berada di zona kuning.
Kendati begitu, Hanafi menjelaskan pelaksanaan wisuda nanti tetap mengacu pada surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Makassar.
“Dalam pelaksanaan wisuda nanti mahasiswa akan diberi pilihan ikut wisuda online atau offline. Kalau secara online ini bukan hal baru, karena sejak awal pandemi kami sudah lakukan,” ujarnya, Jumat (1/10).
Hanafi menyebut ada persyaratan bagi calon wisudawan dalam mengikuti prosesi pengukuhan secara luring. Salah satunya dengan menunjukkan hasil swab PCR atau swab antigen yang masih berlaku.
Selain itu, calon wisudawan juga mesti menunjukkan bukti telah divaksin minimal dosis pertama. Mereka juga diminta membuat surat persetujuan dari orang tua. Kemudian wisudawan tidak dibolehkan membawa pendamping saat mengikuti prosesi wisuda.
“Tetapi kita tetap berikan ruang kepada wisudawan yang ingin mengikuti secara online. Misalnya yang kesulitan akses, atau bahkan yang belum mendapat suntikan vaksin,” bebernya.
Rencananya, prosesi wisuda akan digelar di Hotel Four Points Makassar. Kapasitas ruangan yang diambil bisa menampung sampai 3.000 orang. Namun, untuk setiap sesi hanya diikutkan maksimal 600 wisudawan saja.
“Sampai hari ini sudah ada 1.572 yang mendaftar. Estimasi kami bisa sampai 2.500 karena banyak yang dalam proses ujian tugas akhir. Makanya waktu wisuda bisa saja lebih panjang,” tukasnya.
Rektor UMI , Prof Basri Modding, dalam pelbagai kesempatan mengaku sangat mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Makanya dalam menyusun rencana kegiatan, pihaknya selalu berhati-hati.
“Tentu kita mesti taat terhadap protokol kesehatan. Itu sudah tidak bisa ditawar lagi. UMI sebagai lembaga pendidikan tinggi harus bisa menjadi contoh dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.
(tri)