Wisuda Daring Mahal, Mahasiswa Bakar Toga dan Segel Gedung Rektor

Kamis, 19 November 2020 - 14:39 WIB
loading...
Wisuda Daring Mahal, Mahasiswa Bakar Toga dan Segel Gedung Rektor
Mahasiswa membakar toga karena kecewa tuntutan mereka agar biaya wisuda daring terlalu mahal diturunkan ditolak pihak rektorat. Foto: iNews/Abdul Rahem
A A A
SUMENEP - Ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan, di Universitas Wiraraja (Unija) , Sumenep , Jawa Timur , menuntut transparansi biaya wisuda daring yang dinilai terlalu mahal. Karena kecewa tuntutan ditolak, maka mereka melampiaskannya dengan membakar toga dan menyegel gedung rektorat.

Mereka protes dan menilai biaya wisuda yang direncanakan secara virtual atau daring terlalu mahal yakni sebesar Rp750.000, karena itu mereka menuntut biaya tersebut diturunkan. Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar prosesi wisuda digelar secara luring bukan secara virtual atau daring. (Baca Juga: Terdampak COVID-19, RAPBD Jawa Timur Turun Menjadi Rp32,4 Triliun)

Junaidi, salah seorang mahasiswa mengaku, kondisi pandemi saat ini membuat dia dan kawan-kawannya sangat kesulitan ekonomi, apalagi mayoritas pekerjaan orang tua mahasiswa adalah petani dan pedagang.

“Seluruh mahasiswa bersama menuntut biaya wisuda daring yang mahal agar diberikan keringanan biaya, apalagi di suasana pandemi, dimana perekonomian di kalangan masyarakat sangan sulit,” tegas dia dalam orasinya di depan Gedung Rektor, Kamis (19/11/2020). (Baca Juga: Terbukti Lakukan Praktik Aborsi, Bidan di Surabaya Divonis 2 Tahun 6 Bulan Penjara)

Setelah melakukan orasi, akhirnya perwakilan mahasiswa ditemui oleh pihak Rektorat Universitas Wiraraja Sumenep. Wakil Rektor Unija, Mujib Hannan mengatakan, sulit memenuhi tuntutan mahasiswa karena prosesi wisuda secara virtual sudah terencana dengan matang. Karena itu, pihaknya mengaku wisuda daring akan tetap digelar di tahun 2020.

Sementara soal biaya yang dipersoalkan mahasiswa, dia memberikan keringanan dengan pelunasan secara dicicil. “Bagi mahasiswa yang mau ikut wisuda di tahun ini akan digelar mengacu surat keputusan rektor, dan bagi yang tidak mengikuti wisuda di tahun ini, bisa mengikuti di tahun depan,” katanya. (Baca Juga: Pria Asal Sumenep Nekat Gorok Lehernya di Bandara Hasanuddin Karena Ditinggal Rombongan)

Mendengar penolakan pihak retorat, para mahasiswa pun tidak hanya membakar toga tetapu juga menyegel gedung rektorat. Mereka juga mengancam akan menggelar wisuda luring di depan kampus sebagai bentuk protes dan akan mogok bayar.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)