Tes PCR Ratusan Burung Pipit yang Mati Mendadak di Cirebon, Begini Hasilnya
loading...
A
A
A
CIREBON - Hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dari ratusan burung pipit yang mati mendadak di kompleks Balaikota Cirebon, sudah keluar. Dari kesimpulan laboratorium sementara, matinya ratusan burung tersebut bukan karena COVID-19 atau flu burung, namun diduga akibat cuaca ekstrem yang saat kejadian Kota Cirebon diguyur hujan lebat.
Menurut dokter hewan Alifiana Fitrianingrum, petugas medik veteriner UPT pelayanan veteriner Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan (DKPPP) Kota Cirdbon, dari hasil PCR yang dilakukan di laboratorium Bandung dan Subang, hasilnya negatif dan tidak ada indikasi burung-burung tersebut tertular COVID-19 maupun flu burung.
"Saat ini dilakukan otopsi terhadap sampel burung pipit untuk diketahui ada tidaknya kandungan bakteri," ucap Alifiana, Kamis (16/9/2021).
Ditambahkan, dugaan sementara kematian ratusan burung pipit tersebut akibat cuaca ektrem yang melanda Kota Cirebon beberapa hari ini lantaran diguyur hujan lebat. "Sampel yang sudah diperiksa ada sekitar 15 burung untuk PCR di Subang dan Bandung, sedangkan untuk rapid tes antigen ada sekitar 10 burung yang dilakukan di Laboratorium Cirebon," tambahnya.
Dari hasil tersebut, juga tidak ditemukan tanda tanda kelainan pemeriksaan fisik burung yang mengarah pada penyakit tertentu.
Menurut dokter hewan Alifiana Fitrianingrum, petugas medik veteriner UPT pelayanan veteriner Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan (DKPPP) Kota Cirdbon, dari hasil PCR yang dilakukan di laboratorium Bandung dan Subang, hasilnya negatif dan tidak ada indikasi burung-burung tersebut tertular COVID-19 maupun flu burung.
"Saat ini dilakukan otopsi terhadap sampel burung pipit untuk diketahui ada tidaknya kandungan bakteri," ucap Alifiana, Kamis (16/9/2021).
Ditambahkan, dugaan sementara kematian ratusan burung pipit tersebut akibat cuaca ektrem yang melanda Kota Cirebon beberapa hari ini lantaran diguyur hujan lebat. "Sampel yang sudah diperiksa ada sekitar 15 burung untuk PCR di Subang dan Bandung, sedangkan untuk rapid tes antigen ada sekitar 10 burung yang dilakukan di Laboratorium Cirebon," tambahnya.
Dari hasil tersebut, juga tidak ditemukan tanda tanda kelainan pemeriksaan fisik burung yang mengarah pada penyakit tertentu.
(don)